Kasus tersebut menimpa sekitar sembilan orang di Dinas Damkar. Pihaknya pun menengarai ada kasus serupa di OPD lain. Pihaknya tengah mencari data lagi untuk bisa memastikan berapa yang mengalami kasus serupa.
"Problem ini penting terutama di dinas teknis. Jangan sampai pelayanan publik terkendala. Di dinas teknis membutuhkan orang-orang yang punya keahlian khusus, DPU, Disperkim, Damkar. Tidak boleh diisi orang-orang yang tidak mengetahui atau memahami pekerjaannya," ujarnya.
Dengan temuan ini, pihaknya menduga ada potensi permainan dalam proses rekrutmen PPPK di lingkungan Penerintah Kota Semarang.
"Masih ada potensi yang mungkin menjadi permainan, bahkan ada transaksi jual beli PPPK. Kami coba identifikasi apakah proses pengadaan PPPK ada yang mengarah kesana," sebutnya. (eyf)
Baca juga: Rumah Warga di Kunduran Blora Dilalap Si Jago Merah, Diduga Dipicu Korsleting Listrik
Baca juga: Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal Sambut Imlek 2025 dengan Tradisi Bersih-Bersih dan Sembahyang
Baca juga: FUAH UIN Saizu Gelar Workshop Profesionalitas dan Rapat Kerja 2025 di Dieng