TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar memastikan bahwa Early Warning System (EWS) atau alat deteksi dini bencana longsor dan banjir berfungsi normal.
Kalakhar BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, menyatakan bahwa pihaknya telah mengecek 38 EWS yang tersebar di 11 kecamatan, termasuk Tawangmangu, Ngargoyoso, Jenawi, dan Jaten.
"Alhamdulillah, semua EWS di 11 kecamatan kondisinya berfungsi dengan baik," kata Hendro Prayitno kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/1/2025).
Pengecekan dilakukan sebelum mendirikan posko kedaruratan di markas induk BPBD untuk mengantisipasi potensi banjir, longsor, dan angin kencang selama musim hujan.
Selain mengecek EWS, BPBD juga melakukan pemantauan rutin di wilayah rawan bencana, seperti Daleman Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, yang sering terdampak banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
Petugas juga mengedukasi masyarakat terkait mitigasi bencana, khususnya di daerah rawan banjir dan longsor.
Hendro mengingatkan masyarakat agar waspada, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang.
"Sesuai prediksi BMKG, musim hujan masih akan terjadi hingga Februari 2025. Masyarakat di kawasan rawan bencana harus berhati-hati," ujarnya.
Meskipun bencana yang terjadi di Karanganyar sejauh ini hanya berupa longsor skala kecil, BPBD tetap siaga mengantisipasi kemungkinan bencana yang lebih besar.