Penerima program ini akan dibagi ke dalam 4 kategori.
Yaitu balita, anak-anak dan remaja, dewasa dan lansia.
Pemerintah telah menyiapkan 10.000 pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas dan 20 ribu klinik swasta untuk mendukung program ini.
Program ini akan menyasar 280 juta orang.
“Tapi, program yang menjangkau 280 juta orang itu sangat langka,” ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/1/2025).
Meski begitu, skrining kesehatan gratis di puskesmas dan klinik hanya berlaku untuk bayi, balita, dewasa, dan lansia.
Sedangkan skrinning kesehatan untuk anak-anak akan dilakukan di sekolah.
"Kalau 280 juta ke klinik dan puskesmas enggak akan cukup. Jadi, anak sekolah dibagi ke 300.000 sekolah," ujar Budi Gunadi dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/1/2025).
Anak-anak akan dicek kesehatannya bukan di hari ulang tahun, melainkan saat sekolah.