Berita Semarang

PLN Indonesia Power Dorong Transisi Energi Bersih Melalui Pemanfaatan Green Hydrogen

Penulis: budi susanto
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja di PLN Indonesia Power UBP Semarang melaksanakan pengisian pertama (first filling) excess green hydrogen ke isotube di PLTGU Tambak Lorok, beberapa waktu lalu.

TRIBUJATENG.COM, SEMARANG - PT PLN Indonesia Power UBP Semarang mengambil langkah nyata untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) dan transformasi energi nasional. 

Salah satu upaya inovatif yang dilakukan adalah pengisian pertama (first filling) excess green hydrogen ke isotube di PLTGU Tambak Lorok, yang menjadi bagian penting dari implementasi co-firing amonia di PLTU Labuan yang direncanakan mulai 2025.

Baca juga: PLN Indonesia Power UBP Semarang Salurkan Gerobak Usaha untuk UMKM Genuk

Pemanfaatan excess green hydrogen ini tidak hanya mendukung pengurangan emisi karbon, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan industri baru dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional. 

Melalui kerja sama dengan PT Pupuk Kujang dan Transportir PT Tira Gas, PLN Indonesia Power menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan pembangkit listrik berbasis energi bersih.

“Green hydrogen yang dihasilkan dari H2 Plant PLTGU Tambak Lorok digunakan sebagai bahan baku utama untuk memproduksi amonia. Proses ini dilakukan dengan mencampur green hydrogen dengan nitrogen di PT Pupuk Kujang. Amonia yang dihasilkan akan dikirim ke PLTU Labuan sebagai bahan bakar co-firing, menggantikan sebagian bahan bakar fosil,” jelas F. Erwin Putranto, Senior Manager PLN IP UBP Semarang, Jumat (24/1/2025).

Langkah awal untuk pengolahan ini sudah dimulai pada 15 Januari 2025 di H2 Plant PLTGU Cilegon, dengan pengisian excess green hydrogen ke Tube Trailer sebanyak 250 kg pada tekanan 140 bar.

Pemanfaatan green hydrogen yang dihasilkan dari elektrolisis air menggunakan energi terbarukan ini menjadi langkah konkret dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Baca juga: PLN Indonesia Power Pastikan Kelancaran Pasokan Listrik Saat Nataru

Setelah diolah menjadi amonia dan digunakan untuk co-firing, emisi karbon dapat berkurang secara signifikan dibandingkan bahan bakar fosil konvensional.

Program ini menjadi bagian dari upaya Indonesia untuk mencapai target global Net Zero Emission. 

"Dengan inovasi seperti ini, PLN Indonesia Power memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih dan pembangunan berkelanjutan di Tanah Air," imbuhnya. (*)

 

Berita Terkini