Berita Semarang

Dies Natalis ke-43 SCU, Angkat Tema Pendidikan Personal dan Inklusif yang Mengubah dan Menggerakkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DIES NATALIS - Guru besar SCU, Prof. Dr. Heny Hartono saat memberikan orasi ilmiahnya dalam Dies Natalis SCU ke-43- ist/ Humas Unika

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Soegijapranata Catholic University (SCU) merayakan Dies Natalis ke-43 dengan menggelar Upacara Dies Natalis dan Orasi Ilmiah di Auditorium Agnes Widanti, Gedung Albertus Lantai 3, Kampus SCU Bendan, Selasa (5/8/2025).


Perayaan ini menjadi momen reflektif sekaligus bentuk syukur atas perjalanan panjang SCU dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia.


Mengangkat tema “Spiritualitas Perjumpaan: Pendidikan Personal dan Inklusif yang Mengubah dan Menggerakkan,” SCU menegaskan kembali komitmennya dalam membentuk lulusan yang unggul, humanis, serta berakar pada nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Mgr. Albertus Soegijapranata SJ, sang patron universitas.


Tema ini mencerminkan semangat cura personalis—pendekatan yang menempatkan mahasiswa sebagai pribadi yang unik dan berharga—serta mendorong interaksi yang bermakna antara sivitas akademika.


Rektor SCU, Ferdinandus Hindiarto dalam sambutannya menyampaikan bahwa usia 43 tahun bukan hanya menjadi pengingat sejarah, tetapi juga pijakan untuk terus melakukan transformasi dalam menghadirkan pendidikan yang berorientasi pada kemanusiaan.


“Kita diajak untuk terus menjadikan perjumpaan sebagai ruang yang mengubah dan menggerakkan, tidak hanya dalam relasi antar pribadi tetapi juga dalam pembelajaran dan pelayanan,” ungkapnya.


Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis, sebelumnya telah dilakukan ziarah (nyekar) ke makam Mgr. Soegijapranata SJ, serta kegiatan Gelar Griya yang membuka ruang perjumpaan antara SCU dan masyarakat umum.


Kedua kegiatan ini menjadi simbol dari jalinan spiritualitas dan keterbukaan SCU terhadap lingkungan sekitar.


Pada upacara puncak hari ini, acara dilengkapi dengan penganugerahan kepada dosen dan tenaga kependidikan dalam dua kategori penghargaan, yakni Penghargaan Semangat Perjumpaan dan Penghargaan Pengabdian 25 Tahun.


Kedua penghargaan tersebut menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan integritas dalam membangun komunitas akademik yang transformatif.


Puncak perayaan juga ditandai dengan penyampaian Orasi Ilmiah guru besar SCU, Prof. Dr. Heny Hartono


Dalam orasinya, Prof Heny menyampaikan topik tentang Bergerak Bersama Kampus PINTAR.


Topik utama dalam orasinya yakni makna PINTAR, yaitu Personalize, Inklusif, Transformatif, authentic, dan reflektif.


Orasi ini bertujuan untuk memperluas wawasan sivitas akademika tentang bagaimana nilai-nilai spiritualitas perjumpaan dapat diterapkan dalam pendidikan tinggi yang semakin personal dan inklusif.


Dengan pendekatan ini, SCU berharap mampu membangun model pendidikan yang menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan akar nilai kemanusiaan.

Halaman
12

Berita Terkini