Berita Semarang

Catatan BPBD Kota Semarang, 5 Kecamatan Ini Terdampak Bencana Hidrometrologi, Berikut Data Rincinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEK BANJIR - Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto (baju oren kiri) mengecek banjir di RW 07, Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, Selasa (4/2/2025). Banjir di Kelurahan Kudu sudah berlangsung selama sepekan dan hingga sekarang tak kunjung surut.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - BPBD Kota Semarang mencatat ada lima kecamatan di ibu kota Jawa Tengah terdampak bencana hidrometrologi.

Lima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Genuk yang terdampak banjir.

Kecamatan Candisari, Gajahmungkur, dan Gunungpati terdampak tanah longsor.

Sementara Kecamatan Semarang Utara terhantam gelombang tinggi. 

Baca juga: BPBD Kota Semarang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kudu Genuk

Baca juga: Polda Jateng Buka Posko Pengaduan  Kasus Gagalnya Lomba Tari Semarang

Kalakhar BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, hidrometrologi menyebabkan tanah longsor dan banjir di Kota Semarang. 

Selain itu, Semarang bagian utara juga diterjang gelombang tinggi. 

"Bahkan ada perahu nelayan hilang terhantam gelombang tinggi."

"Lima kecamatan di Kota Semarang tersebut terdampak cuaca ekstrem," urai Endro P Martanto, Selasa (4/2/2025). 

Dia mengatakan, tanah longsor menjadi atensi BPBD.

Kejadian tanah longsor meningkat dibanding 2024.

Sepanjang Januari hingga Februari 2025 ini, sudah lebih dari 34 kejadian tanah longsor di Kota Lunpia. 

Kemudian, pohon tumbang juga menjadi perhatian.

Hingga kini, kejadian pohon tumbang sudah mendekati 40 kejadian. 

SERAHKAN BANTUAN - BPBD Kota Semarang menyerahkan bantuan kepada korban banjir di RW 07 Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Selasa (4/2/2025). Total bantuan yang diserahkan senilai Rp10 juta dalam bentuk barang. (TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN)

"Kerugiaan materiil paling banyak kejadian di Jalan Prof Hamka Ngaliyan."

"Mobil kerusakannya mencapai 80 persen."

Halaman
12

Berita Terkini