TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - BPBD Kota Semarang mencatat ada lima kecamatan di ibu kota Jawa Tengah terdampak bencana hidrometrologi.
Lima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Genuk yang terdampak banjir.
Kecamatan Candisari, Gajahmungkur, dan Gunungpati terdampak tanah longsor.
Sementara Kecamatan Semarang Utara terhantam gelombang tinggi.
Baca juga: BPBD Kota Semarang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kudu Genuk
Baca juga: Polda Jateng Buka Posko Pengaduan Kasus Gagalnya Lomba Tari Semarang
Kalakhar BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, hidrometrologi menyebabkan tanah longsor dan banjir di Kota Semarang.
Selain itu, Semarang bagian utara juga diterjang gelombang tinggi.
"Bahkan ada perahu nelayan hilang terhantam gelombang tinggi."
"Lima kecamatan di Kota Semarang tersebut terdampak cuaca ekstrem," urai Endro P Martanto, Selasa (4/2/2025).
Dia mengatakan, tanah longsor menjadi atensi BPBD.
Kejadian tanah longsor meningkat dibanding 2024.
Sepanjang Januari hingga Februari 2025 ini, sudah lebih dari 34 kejadian tanah longsor di Kota Lunpia.
Kemudian, pohon tumbang juga menjadi perhatian.
Hingga kini, kejadian pohon tumbang sudah mendekati 40 kejadian.
"Kerugiaan materiil paling banyak kejadian di Jalan Prof Hamka Ngaliyan."
"Mobil kerusakannya mencapai 80 persen."