UKSW SALATIGA

Mahasiswa Prodi Despar FID UKSW Pamerkan Puluhan Karya Inovatif Pengembangan Destinasi Pariwisata 

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto bersama dalam acara pameran produk karya mahasiswa Prodi Destinasi Pariwisata (Despar) Fakultas Interdisiplin (FID) UKSW, Rabu (12-02-2025) di Student Center.

Beranjak ke sisi kanan, layar smart tv menampilkan video desain 3D dan website tempat wisata virtual, seolah mengajak pengunjung menjelajahi objek wisata secara virtual.

Pameran ini bukan sekadar menyelesaikan tugas dari mata kuliah berbasis project saja, tetapi juga sebagai wadah untuk mengedukasi khalayak umum terkait pentingnya pengelolaan destinasi pariwisata.

Sejumlah mata kuliah tersebut adalah yaitu Perencanaan Destinasi Pariwisata 2, Perencanaan  Destinasi Pariwisata 3, Geographic Information System (GIS), Promosi dan Pemasaran Destinasi Pariwisata 2, Pengembangan Produk, serta Pengelolaan Pengunjung. 

Mahasiswa Prodi Despar terlihat antusias menjelaskan konsep di balik karya mereka. Diantaranya, Josua Yusree Thera Tildjuir, mahasiswa yang menciptakan produk video desain 3D untuk pengembangan Wisma Widya Graha Yayasan Lembaga Perencanaan dan Pembinaan Pendidikan Sinode (LP3S). 

“Produk yang kami buat ini bukan hanya tugas mata kuliah saja, melainkan juga membantu memenuhi permintaan masyarakat atau lembaga.

Kami membuat video desain 3D renovasi pada beberapa ruangan gedung LP3S yakni ruangan resepsionis, tempat pelajar baru, dan membuat desain cafe,” katanya. 

Josua juga menerangkan bahwa karya kelompoknya mendapatkan apresiasi positif dari LP3S.

“Kami sudah melakukan presentasi project di LP3S dan mendapatkan respon positif,” imbuhnya. 

Tak hanya Josua, Fefi Juli Gulo juga menyampaikan rasa senangnya karena bisa berkontribusi bagi tempat wisata Salatiga melalui karya kelompoknya yaitu paket wisata pesona tradisi nusantara.

“Kami diminta oleh salah satu destinasi wisata lokal di Salatiga yaitu Sitalang, untuk mengelola tempat tersebut dengan menawarkan paket wisata berupa festival budaya, membatik, membuat makanan tradisional, dan souvenir,” ungkapnya. 

UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3.

Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia.

Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat. 

Pameran produk inovatif ini menandai bahwa UKSW terus berkomitmen menciptakan Creative Minority yang berkontribusi dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke- 4 pendidikan berkualitas, ke-8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.  

Berita Terkini