Selain itu, model kedua adalah fokus pada delapan desa yang telah ditunjuk sebagai pilot projek. Menurut Agus, dari total 923 desa miskin ekstrem di Jawa Tengah, program ini akan dikembangkan secara bertahap hingga semua desa tersebut bisa terentaskan dari kategori miskin ekstrem.
“Kami akan berkolaborasi dengan Pemprov Jateng dan berbagai pihak untuk memastikan program ini berjalan berkelanjutan. Target kami adalah menjangkau semua desa miskin ekstrem di Jateng dalam beberapa tahun ke depan,” imbuhnya. (*)