Selain itu, pengabdian kepada masyarakat perlu diperkuat agar lebih dari sekadar Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program ini harus menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung, misalnya di daerah dengan angka perceraian tinggi, kampus bisa berkontribusi dengan program edukasi dan advokasi.
Kolaborasi dengan Dunia Industri dan Proyek Desa Anti Miskin
Dalam mendukung keterserapan lulusan PTKIN di dunia kerja (employability), Diktis akan memperkuat kerja sama dengan perusahaan-perusahaan nasional. “Kita akan bekerja sama agar lulusan PTKIN dapat lebih mudah terserap di dunia industri,” jelasnya.
Salah satu inisiatif menarik yang tengah dikembangkan adalah proyek desa anti miskin di Baturraden sebagai bentuk nyata dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM). Diktis juga menyoroti pentingnya keseimbangan anggaran antara penelitian dan pengabdian masyarakat agar kedua aspek ini bisa berjalan optimal.
Kesimpulan
Dengan berbagai strategi yang dicanangkan, Prof. Sahiron Syamsuddin optimistis bahwa PTKIN dapat semakin berkembang di tingkat global, baik melalui kerja sama internasional, akreditasi dan pemeringkatan global, peningkatan vokasi, maupun penguatan pengabdian kepada masyarakat.
"Yang sudah dilakukan UIN Saizu Purwokerto harus terus dilanjutkan dan dikembangkan," tegasnya.
Dengan pendekatan ini, PTKIN diharapkan bisa menjadi pusat keunggulan akademik dan sosial yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat serta memiliki daya saing di kancah internasional. (*)
Baca juga: Keren, Mahasiswa UIN Saizu Lily Nauroh Raih Juara I Kejuaraan Karate GAMADA Open Internasional 2025