Untuk melaksanakan program tersebut, Setyo Hadi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Menurutnya, langkah tersebut akan dilakukan melalui koordinasi yang erat agar program-program yang dijalankan dapat saling mendukung dan terintegrasi dengan baik.
"Sesuai dengan Pak Presiden Prabowo, sinergis nanti, setelah dari Magelang akan disinergikan dari Pusat, Provinsi dan Daerah," kata Setyo Hadi kepada Tribun Jateng di Pendopo Kabupaten Grobogan, Senin (3/3/2025) malam.
"Program pengentasan kemiskinan sama nanti dengan pusat. Kita akan mengkaji atau menyesuaikan dengan program dari atas," imbuhnya.
Setyo Hadi menegaskan, pengentasan kemiskinan menjadi fokus utama dalam visi misinya sebagai pemimpin Kabupaten Grobogan.
Dalam wawancara sebelumnya dengan Tribun Jateng, ia menyatakan bahwa salah satu langkah strategis adalah dengan menarik investor dari luar daerah guna menurunkan angka pengangguran yang tinggi.
Untuk itu, ia berencana merilis ulang data kemiskinan, dengan memisahkan data kemiskinan produktif dan tidak produktif, agar dapat ditemukan solusi yang tepat.
"Visi-misi saya nanti untuk menekan angka kemiskinan, memasukan investor dari luar untuk menekan angka pengangguran, nanti kita rilis ulang dengan bekerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun pemerintah terkait, kita rilis ulang data kemiskinan yang produktif atau yang tidak produktif baru bisa menekan angka kemiskinan," kata Setyo Hadi saat itu.
Selain itu, Setyo Hadi juga memprioritaskan program kesejahteraan dengan berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
"Kebutuhan dasar masyarakat seperti rumah layak, pangan, dan sandang harus dipenuhi."
"Ini adalah bagian dari visi misi saya untuk menciptakan pemerintahan yang berkelanjutan menuju kesejahteraan," imbuh Setyo Hadi.
Menurutnya, dalam lima tahun ke depan, kerja keras dari semua pihak dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut.
Setyo Hadi menyampaikan program prioritas antara pemerintah pusat dengan pemerintah Kabupaten Grobogan memiliki kesamaan, seperti program makan gratis dan swasembada pangan.
Hal ini menurutnya sangat relevan dengan potensi Grobogan sebagai penyangga pangan nasional, terutama dalam produksi jagung dan padi.
"Program swasembada pangan sangat cocok dengan Grobogan, karena Grobogan ini penyangga pangan nasional. Jagungnya nomor satu, padi juga berada di peringkat empat nasional dan nomor satu di Jawa Tengah," pungkas Setyo Hadi. (*)
Baca juga: LINK Daftar Mudik Gratis AirNav Indonesia 2025 mudikairnav.com: Ini Syarat dan Kuotanya
Baca juga: Pemkab Kendal Pastikan Layanan Mudik Gratis Tahun Ini Tetap Berlanjut
Baca juga: Sejumlah Pedagang di Semarang Jual Minyak Kita Di Atas HET, Ini Alasannya