“Tunggu apa lagi, Kak? Ayo, kita kembali ke padang rumput untuk memanah angsa itu,” ajak adik.
Mereka pun kembali ke padang rumput. Tapi terlambat, angsa sudah tak ada di sana.
“Ah, andai tadi kita tidak bertengkar, mungkin kita sudah bisa menangkap angsa itu. Lihatlah sekarang. Angsa itu sudah pergi entah ke mana. Kita pun tak bisa makan daging angsa malam ini,” sesal sang kakak.
Dua bersaudara itu benar-benar menyesali tindakan bodoh mereka.
Tidak seharusnya mereka mementingkan diri sendiri.
(*)