Pemkot Semarang

Program 100 Hari Agustina: Infrastruktur, Sampah, dan Kesehatan Jadi Prioritas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEK JALAN RUSAK: Wali Kota Semarang Agustina saat meninjau perbaikan jalan sekitar Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Pekunden, Kota Semarang, Jumat (7/3).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Agustina, meluncurkan program kerja 100 hari pertama kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin.

Ia menuturkan ada tiga sektor prioritas, yaitu perbaikan infrastruktur, penanganan sampah, dan akses pelayanan kesehatan.

Ketiga hal tersebut menjadi tantangan utama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Semarang.

Sebagai langkah awal, Agustina memastikan percepatan penyelesaian pembangunan infrastruktur guna mendukung mobilitas penduduk.

Ia juga mendorong seluruh jajaran bergerak cepat merespons keluhan masyarakat.

"Saya menekankan agar setiap keluhan masyarakat terkait infrastruktur di media sosial, baik akun pribadi saya, Pemkot Semarang, maupun akun kepala OPD, segera ditindaklanjuti," katanya saat meninjau perbaikan jalan di Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Pekunden, Kota Semarang, Jumat (7/3/2025).

Agustina menyebut meskipun efisiensi anggaran menjadi perhatian utama, pihaknya tetap menjalankan tugas dengan anggaran yang tersedia.

"Beberapa anggaran memang terbatas, seperti biaya pemeliharaan yang kurang banyak. Karena itu, kami segera melakukan penyesuaian agar gangguan seperti jalan berlubang dan penutup drainase yang hilang bisa segera diselesaikan," tambahnya.

Setiap proyek yang dijalankan akan tetap mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

"Kami bertekad membantu masyarakat dengan cara yang baik. Saya pastikan penggunaan anggaran benar-benar memberikan dampak nyata dan memenuhi standar akuntabilitas," ujarnya.

Agustina juga menjawab pertanyaan terkait pengurangan anggaran di beberapa sektor Pemkot Semarang.

Menurutnya, ada beberapa pos yang dikurangi, seperti perjalanan dinas dan konsumsi kegiatan.

"Penyesuaian anggaran tetap diselaraskan dengan visi misi pemerintah pusat, provinsi, dan Kota Semarang. Semuanya didedikasikan untuk masyarakat," imbuhnya.

Selain infrastruktur, Agustina menargetkan program "Semarang Bersih".

Ia menugaskan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang menjadi agen percontohan pengelolaan sampah sejak dari rumah.

"Mulai sekarang, pejabat eselon 2 dan 3 harus disiplin dalam memilah sampah dari rumah. Para istri pejabat juga harus aktif dalam PKK karena PKK merupakan garda terdepan pengelolaan sampah di tingkat RT," ucapnya.

Dengan pendekatan keteladanan ASN, Agustina berharap masyarakat semakin sadar pentingnya kebersihan lingkungan dan potensi ekonomi dari pengelolaan sampah.

"Kebersihan dan keindahan adalah tanggung jawab bersama. Tanpa kebersamaan, hal ini sulit terwujud," tegasnya.

Di sektor kesehatan, Agustina menargetkan peningkatan cakupan Universal Health Coverage (UHC) bagi masyarakat Kota Semarang.

Ia mengakui masih perlu pembahasan lebih lanjut terkait pemanfaatan program ini.

"Secepatnya akan kami sampaikan data resmi kebutuhan anggaran untuk UHC. Harapannya, bisa meng-cover lebih banyak masyarakat, namun tetap mempertimbangkan alokasi anggaran untuk infrastruktur, kesehatan, UMKM, dan pendidikan, termasuk beasiswa bagi anak yang menunggak SPP di sekolah swasta," jelasnya.

Seratus hari pertama Agustina bersama Iswar Aminuddin menjadi langkah awal perubahan besar.

Mereka berkomitmen mendorong Kota Semarang menjadi pusat ekonomi yang maju, berkeadilan sosial, lestari, dan inklusif.

Dengan semangat kolaborasi, Agustina mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung kebijakan guna mewujudkan Kota Semarang yang nyaman, aman, dan berkelanjutan.

"Mohon doa restunya agar kami bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya demi kesejahteraan masyarakat Kota Semarang," pungkasnya.

Berita Terkini