TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program bayi tabung diyakini masih memiliki potensi yang besar.
Jumlah pasangan yang mengikuti program bayi tabung di Indonesia pun melesat.
Direktur PT Smart Fertilitas Indonesia, dr Laura Leandra S menyampaikan, kebutuhan akan layanan fertilitas dan program bayi tabung (IVF) di Jakarta dan sekitarnya sangat tinggi.
Hal itu dilihat dari banyaknya pasangan yang mengikuti program kehamilan di jaringan Smart Fertility Clinicz di Primaya IVF Makassar, Smart Fertility Clinic Bekasi Utara, dan Smart Fertility Clinic Evasari (Jakarta Pusat).
Baca juga: Para Pejuang Dua Garis Biru di Pati Diperkenalkan Program Bayi Tabung
Baca juga: Sosok Ellis Lie Hamil dan Melahirkan Setelah 20 Tahun Menanti, Ikut Program Bayi Tabung di Surabaya
"Rata-rata satu bulan, dari tiga cabang itu ya, sekitar 100 pasangan baru. Cuma, kan enggak semua lanjut ke IVF, bayi tabung. Biasanya nanti dokter memberi saran. Konsultasi dulu, program hamil alami dulu," terang Laura, Sabtu (9/8/2025).
Pihaknya pun berupaya untuk menjangkau layanan lebih luas untuk membantu para pejuang garis biru. Diantaranya, dengan memperluas layanan untuk wilayah Semarang, Jawa Tengah di Primaya Hospital.
Hal ini sejalan dengan potensi yang dimiliki oleh Kota Semarang. Dengan populasi yang besar dan angka infertilitas nasional yang mencapai sekitar 11 persen–12 % pada pasangan usia subur, Smart Fertility Clinic optimis bahwa cabang Semarang dapat melayani lebih dari 1.000 pasien program fertilitas setiap tahun, termasuk 250 hingga 300 siklus program bayi tabung (IVF).
Dia juga menargetkan tingkat keberhasilan program IVF di atas 50 persen sejalan dengan standar internasional.
"Kalau kita lihat sebenarnya memang angka infertilitas kan terus meningkat ya di Indonesia maupun secara global.
Ini paralel juga dengan kondisi di Jawa Tengah. Memang kita lihat demand atau keperluannya juga cukup tinggi, angka infertilitasnya juga cukup tinggi. Oleh karena itu, kita memperluas layanan di Semarang," paparnya.
Menurut dia, dibukanya layanan di Semarang ini merupakan komitmen nyata dalam memperluas akses layanan fertilitas berkualitas tinggi bagi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Ada beragam fasilitas dan teknologi terkini yaitu Time Lapse Incubator, MIRI Evidence, ICSI, IMSI, analisa kromosom modern dengan metode PGTA/PGT-M, ERA / MIRA untuk Embryo Transfer yang optimal , Embryo - Sperm - Oocyte Preservation, PRP Endometrium dan sebagainya.
"Selain dari sisi teknologi terbaru, layanan juga sangat holistik tidak hanya terbatas pada bayi tabung semata, melainkan permasalahan fertilitas pada umumnya hingga saat memasuki periode menopausal," ujarnya.
Dia membeberkan, biaya program kehamilan mulai dari Rp 900 ribu untuk paket skrining.
Kemudian, paket inseminasi kita mulai dari Rp 4 juta. Sedangkan, program bayi tabung mulai dari Rp 40 juta.