Merespons kegaduhan yang muncul, Abdul Rosid akhirnya memberikan klarifikasi dalam pertemuan yang dihadiri aparat desa, warga, serta perwakilan TNI-Polri pada Kamis (6/3/2025).
Ia mengakui bahwa pernyataannya dalam video tersebut sejatinya hanya untuk konsumsi keluarga dan orang-orang terdekatnya.
"Terkait video yang saya buat, di mana saya mengaku sebagai Imam Mahdi, itu hanya untuk konsumsi keluarga saya dan saudara-saudara saya," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak memaksa siapa pun untuk mengikuti keyakinannya, meski tetap mempertahankan klaimnya.
"Yang penting saya sudah menyatakan diri sebagai Imam Mahdi, Ulama Pancasila, dan Jenderal Angkatan Udara Bintang Empat," katanya dengan mantap.
Antara Keyakinan dan Realitas
Fenomena pengakuan Imam Mahdi bukanlah hal baru di Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa individu lain juga mengklaim hal serupa, bahkan berujung pada tindakan hukum.
Kasus Abdul Rosid mengingatkan kita akan kompleksitas keyakinan individu di tengah kehidupan sosial dan hukum negara.
Kini, setelah klarifikasi dan intervensi aparat, Abdul Rosid tetap menjalani hidupnya di desa kecilnya di Garut.
Apakah ini akhir dari kisahnya, atau justru awal dari perjalanan spiritual dan sosial yang lebih besar? Hanya waktu yang akan menjawab. (*)