Berita Video

Video Banjir Grobogan, Warga Baturagung Mendirikan Tenda di Tanggul Amankan Harta Benda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Ini karena bulan puasa ya, pagi saat sahur dan sore dapat kiriman makanan," kata Hartoyo. 

Meski berat hidup di tengah bencana, sebagian warga tetap menjalankan ibadah puasa. 

"Sama saja mungkin, tapi ada yang agak berat jadi beberapa batal puasa," kata Hartoyo. 

Lebih lanjut, Hartoyo berharap pemerintah segera memberikan bantuan dan memperbaiki tanggul yang jebol agar banjir tak terjadi lagi. 

"Semoga dapat perhatian dari pemerintah dan tanggulnya segera dibenahi," harap Hartoyo. 

Banjir Meluas hingga Kecamatan Tegowanu

Diberitakan sebelumnya, banjir di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, semakin meluas akibat tingginya curah hujan di hulu yang menyebabkan aliran sungai semakin deras. 

Banjir bermula dari jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Batur agung karena tak mampu menahan debit air yang kian bertambah, Minggu (9/3/2025) lalu. 

Air jebolan sungai Tuntang lantas membanjiri lima desa di sekitar Baturagung. 

Yakni Desa Ringinkidul dan Tlogomulyo di Kecamatan Gubug dan Desa Pepe, Curug, Cangkring di Kecamatan Tegowanu. 

Jumlah warga yang mengungsi pun meningkat menjadi 1.202 jiwa.  

Banjir terparah terjadi di Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. 

Warga yang masih terjebak di rumah mereka terus dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tim SAR, serta relawan dari berbagai daerah seperti Semarang, Demak, dan Kudus.  

Sedangkan beberapa warga Dusun Mintreng, Baturagung memilih mendirikan tenda darurat di tanggul demi mengamankan harta bendanya. 

Relawan Banser Bagana Grobogan, Inanto, mengatakan bahwa timnya bersama relawan lain masih berjibaku mengevakuasi warga yang terdampak.  

Halaman
1234

Berita Terkini