“Menariknya, kuliah di Unwahas membuat saya memiliki teman dari seluruh Indonesia bahkan berbagai negara di dunia," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa faktor lokasi kampus yang dekat dengan rumah menjadi salah satu alasannya memilih Unwahas.
“Orang tua saya sangat mendukung saya kuliah di Unwahas. Ayah saya seorang penjual mie ayam keliling yang sering melintas di sekitar kampus, sehingga kami sangat mengenal lingkungan kampus dan perkembangannya,” tambahnya.
Sabila juga berbagi pengalaman magangnya yang penuh tantangan tetapi memberikan banyak pelajaran berharga.
Salah satu tantangan besar baginya adalah tinggal jauh dari orang tua.
"Sebelumnya, saya tidak pernah jauh dari orang tua. Kali ini saya harus tinggal di kos yang sebelumnya sama sekali belum pernah saya alami," katanya.
Ia menjalani magang selama delapan bulan di empat kota dan enam tempat berbeda.
Di tengah kesibukan tersebut, ia tetap belajar dan menyusun laporan, yang sering kali menyita waktu istirahatnya.
"Hal ini menjadi tantangan sekaligus pengalaman yang menyenangkan, karena saya bertemu banyak orang baru dan harus beradaptasi dengan suasana baru," tuturnya.
Namun, ia bersyukur memilih PSPA Unwahas karena bimbingan dosen selalu ada hingga akhir.
"Dosen selalu membimbing hingga selesai, dan itu yang membuat saya semakin yakin dengan pilihan saya," pungkasnya.