TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah desa di Kabupaten Kudus kini sudah menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Salah satunya dilakukan Pemerintah Desa Puyoh, Kecamatan Dawe.
Masyarakat dan pihak swasta dilibatkan langsung dalam pengelolaan sampah.
Hal ini membangun kepedulian terhadap sampah dari hulu hingga hilir.
Di Desa Puyoh, masyarakat mulai teredukasi untuk memilah sampah rumah tangga sejak dari sumbernya.
Sampah yang sudah terpilah kemudian dikelola oleh pemerintah desa bersama pihak swasta untuk dijadikan sumber ekonomi.
Dengan sistem ini, sampah diselesaikan di tingkat desa tanpa harus dikirim ke TPA.
Model pengelolaan ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan dinilai efektif menyelesaikan persoalan sampah di Kota Kretek.
Bupati Kudus Sam'ani Intakhoris menyebut persoalan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah.
Ia menegaskan masyarakat juga harus ikut bertanggung jawab mengatasi sampah yang mereka hasilkan.
Mulai dari mengurangi produksi sampah hingga memilah dari sumbernya.
Jika sistem ini diterapkan di seluruh desa, produksi sampah di Kudus dapat ditekan.
Saat ini TPA Tanjungrejo sudah dalam kondisi overload.
Sam'ani menilai kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi solusi menjaga kebersihan lingkungan.
Selain Desa Puyoh, pengelolaan sampah juga berjalan di Desa Kedungdowo dan Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu.