TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional, pemerintah Kabupaten Purbalingga menggelar kegiatan Panen Raya di Desa Gambarsari, Kecamatan Kemangkon, pada Senin (7/4/2025).
Kegiatan ini disaksikan langsung oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Purbalingga yang juga turut langsung terlibat dalam proses panen, menggunakan alat mesin (alsintan) combine harvester.
Selain itu Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani turut memimpin jalannya kegiatan panen ini secara simbolis dengan mengemudikan Combine Harvester di tengah hamparan sawah.
Dari panen simbolis tersebut, dikumpulkan tiga karung gabah kering panen yang masing-masing memiliki berat satu kwintal.
Gabah yang dipanen sendiri merupakan varietas Inpari Nutri Zinc, dan usai dipanen gabah tersebut langsung ditebus oleh Perum Bulog Cabang Banyumas dengan harga 6.500 rupiah perkilogram kepada para petani pemilik lahan.
Pada sambutannya, Wabup Dimas mengungkapkan rasa kagumnya terhadap kehadiran mesin Combine Harvester yang merupakan bantuan dari Kementrian Pertanian atau Kementan yang dinilainya sangat membantu dalam percepatan dan efisiensi proses panen.
"Tadi saya juga mencoba mengoperasikannya, walaupun masih perlu penyesuaian.
Tapi saya sempat berbincang dengan petani dan mereka merasa terbantu.
Panen jadi lebih optimal dan efisien," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Tribunbanyumas.com pada Selasa (8/4/2025).
Ia juga menyampaikan meskipun saat ini Purbalingga masih surplus sekitar 1.000 ton gabah, upaya peningkatan produksi tetap harus terus dilakukan.
Ia pun mengajak para petani dengan arahan dari Presiden RI yang ingin membangun Indonesia dari sektor pertanian, khususnya dari desa.
"Kita di desa punya lahan dan potensi. Kebutuhan pangan besar adanya di kota, tapi lahan tidak ada disana. Ini menjadi kesempatan kita untuk menang dan berjaya di sektor pangan," ungkapnya.
Wabup Dimas menargetkan pula agar indeks pertanaman (IP) di Kabupaten Purbalingga yang saat ini masih di angka 1,8 bisa ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali panen dalam satu tahun.
Hal ini diharapkan bisa menarik generasi muda untuk kembali menekuni dunia pertanian, sehingga lulusan pertanian tidak beralih lagi ke sektor non pertanian.
Dalam hal ini Wabup juga mengapresiasi peran serta TNI dan Polri yang selama ini turut membantu sektor pertanian, sebagai bentuk kepedulian linta sektor terhadap pentingnya ketahanan pangan.
Lebih lanjut kegiatan Panen Raya di Gambarsari ini merupakan bagian dari kegiatan nasional yang dicanangkan oleh Kementan secara serentak di 14 provinsi. Kegiatan tersebut dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dan dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga, Revon Haprindiat mengatakan bahwa Kecamatan Kemangkon ini merupakan salah satu lumbung pangan utama di daerahnya.
Panen di Desa Gambarsari ini bahkan diperkirakan menghasilkan sebanyak 7,7 ton gabah per hektare, dengan target capaian panen hingga 10 hektare per hari atau setara 77 ton gabah perhari.
Ia menyatakan target serapan gabah kering panen atau GKP oleh Bulog di Purbalingga tahun ini mencapai 4.100 ton, namun hingga Minggu (6/4/2025) baru terealisasi sebanyak 22,75 persen. Untuk beras, dari target 1.180,95 ton baru tercapai 10,82 persen.
Meskipun demikian, ia optimis capaian tersebut dapat dikejar selama masa panen raya berlangsung hingga akhir April.
Optimisme ini juga diperkuat dengan adanya dukungan infrastruktur dari Kementan, seperti bantuan 86 unit Irigasi perompaan dan perpipaan pada tahun 2024, yang 24 unit diantaranya berada di Kecamatan Kemangkon.
"Dengan infrastruktur pendukung tersebut, kami yakin target produksi di Kabupaten Purbalingga akan mengalami peningkatan yang signifikan," katanya.