Ia berharap pemerintah bisa mengendalikan harga kedelai, atau setidaknya memberi akses yang adil untuk perajin kecil agar bisa membeli bahan baku dengan harga grosir.
Tapi sejauh ini, harapan itu belum sampai ke dapurnya.
Di kursi kayu itu, Sarwito bersiap untuk berangkat. Becak tua miliknya sudah menunggu di depan rumah.
Dia tahu hari itu mungkin tak akan jauh beda dari kemari berjualan di kios sempit di sebelah tempat sampah, bersaing dengan ratusan penjual lain.
Tapi dia tetap berangkat. Karena tak peduli seberapa mahal kedelai, hidup tetap harus dilanjutkan. (Rad)
Baca juga: Terpincut Bagi Hasil Dana Talangan, Uang Rp 200 Juta Raib Dibawa Kabur, Korban Lapor Polres Sragen
Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Electric PLN Vs Gresik Petrokimia
Baca juga: Wamenaker Immanuel Geram Gegara Dicueki Saat Sidak Perusahaan Penahan Ijazah: Mas Saya Wakil Menteri