Berita Jateng

Cerita Sarwito di Tengah Mahalnya Harga Kedelai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENATA TEMPE -- Sarwito menata kedelai yang sudah dibungkus dalam proses pembuatan tempe di rumah usahanya Jalan Wiroto VII, No 18 RT 03/RW 07, Krobokan, Semarang Barat, Kamis (24/4/2025). Sarwito mengeluhkan harga kedelai terus naik, sedangkan harga tempe yang dijual tetap stabil. Hal ini membuat mereka merasa kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang layak. Saat ini harga kedelai sudah mencapai Rp 9500 hingga Rp 10000 per kilogram, sedangkan harga tempe yang dijual masih sama seperti sebelumnya, yaitu Rp 2.000 untuk tempe ukuran kecil dan Rp 7000 untuk tempe ukuran besar. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Ia berharap pemerintah bisa mengendalikan harga kedelai, atau setidaknya memberi akses yang adil untuk perajin kecil agar bisa membeli bahan baku dengan harga grosir. 

Tapi sejauh ini, harapan itu belum sampai ke dapurnya.

Di kursi kayu itu, Sarwito bersiap untuk berangkat. Becak tua miliknya sudah menunggu di depan rumah.

Dia tahu hari itu mungkin tak akan jauh beda dari kemari berjualan di kios sempit di sebelah tempat sampah, bersaing dengan ratusan penjual lain.

Tapi dia tetap berangkat. Karena tak peduli seberapa mahal kedelai, hidup tetap harus dilanjutkan. (Rad)

Baca juga: Terpincut Bagi Hasil Dana Talangan, Uang Rp 200 Juta Raib Dibawa Kabur, Korban Lapor Polres Sragen

Baca juga: SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Electric PLN Vs Gresik Petrokimia

Baca juga: Wamenaker Immanuel Geram Gegara Dicueki Saat Sidak Perusahaan Penahan Ijazah: Mas Saya Wakil Menteri

Berita Terkini