TRIBUNJATENG.COM - Sumber air tercemar kotoran hewan, warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah alami keracunan massal.
Sumber air itu digunakan untuk mengolah makanan dalam sebuah acara hajatan.
Hasilnya, para tamu mengalami gejala keracunan.
Diduga air itu terkontaminasi dengan bakteri Escherichia coli (E-Coli) akibat lokasinya yang dekat dengan kandang peternakan.
Baca juga: Uji Air di Tragedi Keracunan Ratusan Warga Desa Karangturi Klaten, Dinkes Temukan Banyak Bakteri
Baca juga: Kasus Belasan Siswa SD di Batang Keracunan Menu MBG, Bupati: Kami Cover Semua
Selain itu, hasil pengujian sampel makanan juga menunjukkan adanya bakteri Salmonella.
Salmonella merupakan bakteri Gram negatif yang dapat menyebabkan gejala seperti diare, demam, dan kram perut.
"Air sumur yang digunakan untuk olahan makanan yang disajikan pada acara itu dekat dengan kandang peternakan."
"Sehingga terkontaminasi kotoran hewan. Ini salah satu analisis salah satu penyebab terjadinya keracunan secara massal tersebut," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, dalam keterangan persnya di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (24/4/2025).
Pihak kepolisian juga menginformasikan bahwa mereka berencana untuk menghentikan penyelidikan terkait insiden keracunan massal tersebut.
Hal ini dikarenakan para korban tidak menuntut pemilik hajatan maupun pihak yang bertanggung jawab ke jalur hukum.
Mereka menyadari bahwa insiden ini merupakan kelalaian bersama dan berkomitmen untuk menjadikannya sebagai pelajaran.
"Kami telah menerima surat kesepakatan bersama, bahkan pernyataan bersama dari masing-masing warga yang menjadi korban bahwa seluruh warga tidak menuntut di jalur hukum dan menyadari kejadian tersebut merupakan kelalaian bersama," tambah Taufik.
Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo, melaporkan bahwa total korban keracunan massal mencapai 160 orang, dengan satu orang diantaranya meninggal dunia.
Namun, semua korban yang mengalami keracunan massal tersebut kini telah kembali ke rumah dan tidak ada lagi yang dirawat di rumah sakit.
"Alhamdulillah, seluruh korban kami monitor sudah tidak ada lagi yang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Seluruhnya sudah kembali ke rumah atau keluarganya masing-masing," kata Nur Cahyo. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab Keracunan Massal di Klaten, Air Terkontaminasi Kotoran Hewan "