Dia mengingatkan para pengguna jalan tol harus memperhatikan fisik ketika mengemudi perjalanan jauh. Terlebih, jalur tol Pemalang-Batang merupakan titik lelah.
"Dari banyak contoh kecelakaan (di tol Pemalang-Batang) terjadi karena lelah, microsleep (tidur sekejap) dan kurang antisipasi. Jadi kondisi pengemudi fisik penting jangan memaksakan diri setidaknya 2 jam sekali harus beristirahat," terangnya.
Baca juga: Sosok Gus Alam di Mata Wagub Jateng Gus Yasin: Pejuang Rakyat Sejati
Dihubungi terpisah, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pratama Adhyasastra mengatakan, rangkaian kasus kecelakaan di ruas jalan tol Pemalang-Batang ada beberapa penyebab di antara faktor kelelahan pengemudi.
"Jalan tol sudah disediakan rest area silakan dimanfaatkan terutama di titik-titik lelah," katanya saat dihubungi Tribun.
Pihaknya juga masih menemukan kendaraan besar seperti tronton dan trailer yang memiliki kecepatan mengemudi di bawah 60 km perjam berjalan di sebelah kiri. Seharusnya truk dengan kriteria tersebut harus berada di jalur kanan. "Pantauan kami banyak kendaraan besar yang berjalan di jalur kanan," paparnya. (Iwn)