Usai memukul ibu tirinya, ayahnya kemudian memasuki kamar saudari tirinya yakni Gaidah Marwa Wijaya (14).
Melihat itu, gadis kecil ini langsung ketakutan dan berlari keluar rumah.
Ia berlari meminta pertolongan oleh warga sekitar.
Sayangnya warga sekitar hanya menyangka peristiwa yang terjadi pada hari itu berupa pertengkaran rumah tangga biasa.
Tak lama dari itu, ayahnya menghampirinya dan memberikan uang agar pergi dari tempat tersebut.
Ayahnya itu tak memberikan penjelasan lain dan langsung kembali ke dalam rumah.
Saat itu, remaja tersebut melihat tangan ayahnya sudah berlumuran darah.
Semenjak kejadian itu, ia merasa ketakutan dan trauma yang sangat amat mendalam.
Remaja ini pulang ke rumah ibu kandungnya.
Selanjutnya mereka bertemu dengan UPTD PPA Polres Rejang Lebong pasca penemuan mayat Euis dan Gaidah pada Jumat (2/5/2025).
Gadis remaja tersebut mendapatkan pendampingan berupa konseling dan psikolog untuk memperbaiki mental sang anak.
Bahkan anak ini juga turut memberikan kesaksiannya ke Polres Rejang Lebong didampingi UPTD PPA Rejang Lebong.
Saat ini gadis tersebut telah berada di tempat aman sementara waktu. Sejumlah pihak berupaya memberikan pendampingan terbaik agar mental sang anak bisa membaik.
Kepala UPTD PPA Rejang Lebong, Titin Verayensi membenarkan bahwa pihaknya telah turun memberikan pendampingan terhadap anak tersebut.
Anak dari terduga pelaku pembunuhan itu sekarang menjadi saksi kunci dalam kasus tersebut.