Berita Viral

Sosok Rasulullah Guru Dipecat Usai Memotret Rumah Penerima Bantuan yang Dikorupsi, Kini Jadi Tukang

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GURU HONORER DIPECAT - Rasulullah (43), guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Torjek II, Kecamatan Kangayan Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur jadi tukang di kampung usai dipecat sepihak karena memotret rumah penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2024, yang kini ketahuan dikorupsi.

TRIBUNJATENG.COM - Sosok Rasulullah guru honorer yang dipecat karena memotret rumah penerima bantuan yang dikorupsi kini menyambung hidup dengan menjadi tukang.

Pria berusia 43 tahun itu sebelumnya adalah guru honorer di SDN Torjek II, Kecamatan Kangayan Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Kini ia harus beralih profesi untuk menafkahi istri dan dua anaknya.

Baca juga: Guru Honorer Akan Dapat Bantuan Rp300.000 Per Bulan

Baca juga: Pemkot Tegal Komitmen Perjuangkan Hak-hak Tenaga HonorerĀ 

Pada tanggal 3 Mei 2025 lalu, Rasul dipecat sepihak oleh sekolah karena memotret rumah penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun 2024, yang kini ketahuan dikorupsi.

Selain itu, Rasul juga mengantar saat Irjen Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Republik Indonesia mendatangi lokasi penerima yang difoto oleh dirinya.

Meski sudah dipecat, Rasul mengaku masih ingin mengajar.

"Ya tentu tetap punya keinginan (mengajar). Ingin melanjutkan karir, ingin berbagi ilmu dengan siswa," kata Rasul, Selasa (6/5/2025), melansir dari Kompas.com.

Bagi Pak Rasul, niat untuk tetap mengajar dan melanjutkan karir dalam dunia pendidikan bukan tanpa usaha.

Tahun ini bapak dua anak itu telah merampungkan pendidikan sarjana (S1) dan secara khusus mengambil jurusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD).

"Saya kuliah di Universitas WR Supratman (UNIPRA) Surabaya, jurusan PGSD. Sejak tahun 2021 lalu dan itu saran dari teman-teman guru yang lain," imbuh dia.

"Sudah selesai wisuda, tinggal menunggu ijazah, infonya sekitar bulan Juni mendatang," jelasnya.

Sejak berhenti mengajar, Pak Rasul kini ikut menjadi tukang di kampungnya.

Hasilnya untuk bisa menyambung hidup bersama istri dan anaknya.

Sebelum dipecat, Pak Rasul mengajar pada hari Kamis, Jumat dan Sabtu.

Selama tiga hari itu, dia mengampu mata pelajaran (Mapel) Agama, menulis dan membaca Al Quran.

Halaman
123

Berita Terkini