Korban meninggal dunia seluruhnya berasal dari angkot tersebut. Selain itu, pengemudi truk dan penghuni rumah juga mengalami luka ringan.
Baca juga: Habib Muhsin Liburkan Sekolah, 10 Guru SD IT As Syafiiyah Meninggal di Kecelakaan Maut Purworejo
Isak Tangis Iringi Doa Bersama di Sekolah
Suasana duka menyelimuti lingkungan TK & SD Tahfidz Qur'an As Syafiiyah di Magelang. Murid dan pengurus sekolah menggelar doa bersama untuk mengenang para guru yang menjadi korban kecelakaan.
Dalam potret yang tersebar di media sosial dan laporan jurnalis lokal, para murid tampak menangis haru saat membaca doa, mengenang sosok guru yang setiap hari membimbing mereka.
“Mereka tidak hanya guru bagi anak-anak, tapi juga keluarga besar kami,” ungkap salah satu pengurus sekolah dengan mata berkaca-kaca.
Kapolres Purworejo juga mengimbau seluruh pengemudi untuk memastikan kondisi kendaraan layak jalan, terutama saat membawa beban berat atau melintasi jalur rawan seperti tanjakan dan turunan curam.
Kecelakaan di Kalijambe menjadi pengingat keras bahwa keselamatan di jalan raya bukan hal sepele.
Dalam sekejap, rombongan guru yang berniat menjalankan ibadah sosial kehilangan nyawa karena dugaan kelalaian teknis.
Kisah ini bukan hanya tentang angka korban, tapi tentang guru-guru yang berdedikasi, anak-anak yang kehilangan pengajar, dan keluarga yang hancur karena kehilangan orang tercinta.
Duka akibat kecelakaan maut ini tidak hanya dirasakan oleh keluarga korban, tetapi juga oleh seluruh masyarakat, terutama komunitas pendidikan. Doa dan empati terus mengalir dari berbagai pihak.
Semoga tragedi ini menjadi pelajaran bersama untuk lebih mengutamakan keselamatan di jalan raya, dan semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Sekolah Diliburkan
TRIBUNJATENG.COM - Kegiatan belajar mengajar di SD IT As Syafi'iyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sementara diliburkan.
Langkah itu dilakukan setelah 10 guru perempuan sekolah tersebut tewas usai angkutan kota yang mereka tunggangi dilindas truk tronton di Kabupaten Purworejo, Jateng, pada Rabu (7/5/2025).
Ketua Yayasan As Syafi'iyah Habib Muhsin Syafingi mengatakan, lima guru di antaranya merupakan penghafal sekaligus pengajar Al-Quran.