TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kelangkaan dan kesenjangan distribusi gas elpiji 3 kg bersubsidi di beberapa daerah di Jawa Tengah memicu perhatian pemerintah daerah.
Dalam upaya memperluas jangkauan dan menekan harga di tingkat konsumen, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengusulkan keterlibatan Koperasi Desa Merah Putih dalam jaringan distribusi gas subsidi.
Menurut Gubernur Luthfi, kolaborasi dengan koperasi bisa menjadi solusi alternatif untuk menjangkau masyarakat yang tinggal jauh dari agen atau pangkalan resmi.
Baca juga: Kiat Pelaku UMKM Jateng Hadapi Tantangan Pasar, Gencar Promosi Temukan Peluang Baru
Baca juga: Penuhi Syarat, Kemenkum Jateng Diusulkan Maju Tahap Panel TPI Evaluasi Pembangunan Zona Integritas
“Kalau Koperasi Desa Merah Putih bisa menyalurkan elpiji 3 kg itu bagus."
"Bisa memperluas penetrasi ke masyarakat,” kata Ahmad Luthfi, Kamis (8/5/2025).
Namun, wacana ini juga menimbulkan pertanyaan soal kesiapan koperasi desa dalam menangani distribusi gas bersubsidi, baik dari sisi infrastruktur, pengawasan, maupun potensi penyimpangan.
Pemerintah daerah menyebut bahwa peran koperasi akan difokuskan sebagai penyalur, bukan sebagai pangkalan atau agen resmi.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan, Koperasi Desa Merah Putih selama ini mendapat mandat untuk menyalurkan barang subsidi seperti pupuk, dan bisa diperluas ke sektor energi.
“Yang penting adalah elpiji sampai ke masyarakat dengan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), Rp18 ribu per tabung,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa rapat lanjutan akan digelar untuk membahas skema operasional dan mekanisme pengawasan, agar tidak justru membuka celah baru dalam distribusi barang bersubsidi.
Terpisah, Ketua Hiswana Migas Jateng-DIY, Agung Karnadi menyambut ide tersebut dengan hati-hati.
Menurutnya, perlu ada pembicaraan lebih lanjut dengan Pertamina selaku operator utama, agar distribusi tidak tumpang tindih.
“Saya kira ide ini bisa berdampak baik, terutama untuk daerah pinggiran."
"Tapi tetap harus dikaji matang,” imbuhnya. (*)
Baca juga: Bupati Fadia Soroti 3 Sektor Persoalan di Kabupaten Pekalongan, Berikut Arahannya
Baca juga: Ketika Leo Sodorkan Air dan Minta Doa ke Bhante Chaiwat di Kabupaten Semarang, Komunikasi Via Ponsel
Baca juga: UIN Saizu Purwokerto Gaungkan Integrasi Agama dan Sains Lewat FGD
Baca juga: Munas VII APEKSI 2025, Wali Kota Tegal Dedy Yon Harap Semua Pemerintah Daerah Bisa Bersinergi