"Saya kaget. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Setelah ada kabar-kabar lagi. Kami komunikasi dengan pemilik yayasan, saya tahu tidak ada pengurus yayasan yang di sekolah, akhirnya saya pulang untuk mengondikasikan di sekolah," katanya.
Wahid berharap, ustazah para korban kecelakaan maut di Purworejo dapat meninggal dunia dalam keadaan syahid.
"Korbannya ustazah semua. Semoga mereka mati syahid. Karena perginya bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah," ujar Wahid.
10 ustadzah yang meninggal:
- Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang
- Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang
- Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang
- Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang
- Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang
- Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang
- Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang
- Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang
- Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang
- Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang