Kecelakaan Truk Tangki di Purworejo

"Kecelakaan Lagi Lur" Detik-detik Truk Terguling di Kalijambe Purworejo, Lokasi Sama dengan 10 Guru

Editor: Ardianti WS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KECELAKAAN- Kecelakaan Lagi Lur Detik-detik Truk Terguling di Kalijambe Purworejo, Lokasi Sama dengan 10 Guru

TRIBUNJATENG.COM- Detik-detik kecelakaan di Kalijambe Purworejo, Jawa Tengah.

"Kecelakaan meneh" ucap seorang warga yang berada di lokasi truk terguling di Desa kalijambe, Purworejo, Jawa Tengah.

Truk semen itu terguling di lokasi yang sama persis dengan kecelakaan 11 guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang.

Tampak di lokasi kejadian, masih banyak karangan bunga.

Warga tampak panik melihat truk semen terguling.

"Njaluk tulung, tolong merapapt, kecelakaan meneh," teriak warga.

Kondisi truk tersebut tampak terguling di pinggir jalan.

Beruntung, tidak ada korban jiwa di kecelakaan tersebut.

Truk dikendarai Moh Sholeh (35) warga Desa Temaji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca juga: Kerap Jadi Lokasi Kecelakaan, Berapa Dana Desa Kalijambe Purworejo? Ternyata Segini Nominalnya

Truk mengalami kecelakaan tunggal saat menuruni jalur Tengkorak Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Purworejo pada Selasa 913/5/2025) sore

Dilihat dari akun Instagram @purworejoku, yang diunggah pada (13/5/2025), tampak jalan begitu curam.

“Telah terjadi kecelakaan di Tanjakan Ngangkruk Kalijambe.

Sebuah truk pengangkut semen dilaporkan mengalami rem blong saat melaju dari arah Magelang menuju Purworejo. 

Sesampainya di dekat lokasi kejadian, truk tersebut kehilangan kendali dan menabrak ke arah kanan, tepat di area kecelakaan yang melibatkan angkot dan truk dump beberapa waktu lalu.,” tulis keterangan @purworejoku.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Dilansir dari sejumlah sumber, truk dengan nopol L 8856 UUA itu mengangut semen.

Detik-detik kecelakaan terjadi saat truk kehilangan kendali dan menabrak ke arah kanan, tepat di area kecelakaan yang melibatkan angkot dan truk dump beberapa waktu lalu.

Truk meluncur dari arah Magelang menuju Purworejo.

Sampai di lokasi, truk oleng hingga hilang kendali dan langsung menabrak tebing kanan.

Sopir truk mengatakan jika rem tidak berfungsi sama sekali saat menuruni jalur tersebut.

Sopir lalu banting stir ke kanan untuk mengurangi resiko.

Truk itu sendiri hendak mengantar semen dari Tuban ke Banjarnegara.

Kecelakaan tewaskan 10 guru

Kecelakaan itu menyisakan duka mendalam bagi para kerabat dan keluarga korban.

Kecelakaan terjadi antara truk tronton pengangkut pasir bernomor polisi B 9970 BYZ dengan angkutan kota (angkot) yang membawa para ustazah, guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang.

Di Jalan Magelang-Purworejo, wilayah Desa Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kecelakaan terjadi pada pukul 11:00 WIB.

Diduga mengalami rem blong dan menabrak angkot,

Kendaraan angkot yang ditumpangi 13 ustazah dan 1 orang supir remuk tidak berupa pasca kecelakaan. 

Truk terguling, muatan pasir tumpah. Satu rumah di lokasi kejadian rusak parah terdampak kecelakaan.

Termasuk di dalamnya 10 orang ustazah. 

Kronologi: Ustazah korban kecelakaan hendak melayat ke Purworejo
Diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, para ustazah yang juga merupakan guru SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang rencananya hendak melayat ke Purworejo. 

Ditemui wartawan Tribunjogja.com di SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang, Rabu (7/5/2025) siang, salah satu orang tua siswa anggota komite sekolah, Bhineke Giandika, mengatakan, para ustazah hendak bertakziah karena bapak dari kepala sekolah yang meninggal dunia.

“Salah satu, bapak dari kepala sekolah kami meninggal dunia, kami mau bertakziah ke sana,” kata Bhineke.

Ia mengatakan, para guru (termasuk ustazah) dan anggota komite sekolah dibebaskan untuk melayat pagi atau siang.

“Kami sudah mengoordinir sendiri bahwa kita dibagi beberapa kloter, tapi nggak itu, nggak terkoordinir ibaratnya, ya yang bisa pagi, (berangkat) pagi, yang bisa siang, (berangkat) siang, kebetulan saya siang,” tuturnya.

Bhineke mengatakan, kemarin malam (Selasa, 6 Mei 2025) para ustazah memberi info bahwa siswa akan pulang lebih awal pukul 09:00 WIB pagi agar ustazah bisa takziah.

“Memang ustazah menginformasikan malam itu untuk anak-anak pulang jam 9 pagi karena memang akan takziah ke Purworejo. Saya dapat informasi dari grup WhatsApp,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komite SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah, Wahid Ghozali mengungkapkan, pihak sekolah yang menuju ke Purworejo untuk takziah antara lain ustazah (guru), komite sekolah, dan pemilik yayasan.

Rombongan berangkat dari SD IsIam Tahfidz Quran As-Syafi'iyah Magelang ke Purworejo menggunakan 5 unit mobil, pada pukul 10:00 WIB.

Sebanyak 2 unit mobil diisi para guru, 1 mobil diisi komite, dan 1 mobil untuk keluarga yayasan. Sementara itu, 1 mobil lainnya adalah mobil milik Wahid. Ia memutuskan berangkat ke Purworejo dengan mengendarai mobil sendiri.

Mobil Wahid semula berada di urutan terakhir.

Namun, saat sampai di Bangjo Salaman, Wahid menyalip rombongan di depannya dan tiba terlebih dahulu di lokasi takziah Purworejo.

Setibanya di lokasi, Wahid langsung melakukan salat jenazah. 

Tak berselang lama setelah itu, ia mendapat kabar bahwa satu mobil angkot yang diisi belasan ustazah mengalami kecelakaan dan mayoritas ustazah di dalamnya meninggal dunia.

Wahid mengaku sangat kaget atas kejadian tersebut.

"Saya kaget. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Setelah ada kabar-kabar lagi. Kami komunikasi dengan pemilik yayasan, saya tahu tidak ada pengurus yayasan yang di sekolah, akhirnya saya pulang untuk mengondikasikan di sekolah," katanya.

Wahid berharap, ustazah para korban kecelakaan maut di Purworejo dapat meninggal dunia dalam keadaan syahid.

"Korbannya ustazah semua. Semoga mereka mati syahid. Karena perginya bukan untuk hura-hura, melainkan untuk bertakziah," ujar Wahid.

10 ustadzah yang meninggal:

  1. Aulia Anggi Pratiwi (26), warga Muntilan, Magelang
  2. Divya Kreswinannda (25), warga Mertoyudan, Magelang
  3. Isna Hayati (27), warga Mendut, Mungkid, Magelang
  4. Naely Nur Sadiyah (23), warga Jenis Srambianak, Mungkid, Magelang
  5. Finna Mukarromah (28), warga Rambeana, Mungkid, Magelang
  6. Siti Khur Fatimah (28), guru, warga Ngaglik, Borobudur, Magelang
  7. Hesti Nurngaini Rahayu (24), pelajar, warga Panujo, Borobudur, Magelang
  8. Umi Rohman (27), pelajar, warga Rambe Anak, Mungkid, Magelang
  9. Melani Septiani (25), pelajar, warga Ambartawang, Mungkid, Magelang
  10. Neli Suroya (36), wiraswasta, warga Paremono, Mungkid, Magelang 

Berita Terkini