Berita Banyumas

Driver Ojol di Banyumas Raya Desak Pemerintah Tinjau Ulang Regulasi Soal Tarif

Penulis: Permata Putra Sejati
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI DEMO OJOL - Dokumentasi para driver ojek online (Ojol) dari berbagai operator di Kabupaten Banyumas, saat menggelar aksi Offbid serentak dan berdemo di depan kantor pemkab Banyumas. Offbid berlangsung pukul 06.00 sampai 14.00 WIB, Kamis (24/10/2024).

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari wilayah Banyumas Raya akan kembali turun ke jalan pada 20 Mei 2025.

Mereka akan berkumpul di sekitar Alun-alun Purwokerto sebagai bagian dari aksi serentak nasional yang menuntut revisi kebijakan transportasi.

Dalam aksi ini para driver menyoroti berbagai persoalan mendesak yang menurut mereka telah lama diabaikan pemerintah dan pihak aplikator.

Salah satunya adalah masalah tarif dasar yang dinilai tidak relevan lagi dengan kondisi ekonomi saat ini.

"Tarif yang berlaku sekarang masih tarif tahun 2022.

Padahal sejak itu UMK sudah naik tiga kali.

Tapi penghasilan kami tidak ikut naik," ujar Koordinator Aksi, Arbi Rusmana kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (14/5/2025).

Aksi ini membawa empat tuntutan utama:

1. Penyesuaian tarif penumpang untuk roda dua (R2).

2. Regulasi jelas untuk pengantaran makanan dan barang (R2).

3. Ketentuan tarif bersih untuk layanan roda empat (ASK – R4).

4. Urgensi pembentukan Undang-Undang khusus transportasi online (R2 & R4).

Namun, tuntutan mereka tidak berhenti di situ.

Penanggung jawab aksi R2, Setiaji Heroestianto, atau akrab disapa Ki Aji Langlang Jagad menambahkan para driver juga menolak kebijakan teknis dari aplikator yang dinilai menyulitkan mereka dalam mencari order.

"Ada beberapa sistem yang justru mematikan kami, seperti sistem slot, sistem Beta, dan fitur hemat yang berlangganan.

Halaman
12

Berita Terkini