TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Imam Yuliarto, menceritakan, pengalamannya menjadi petugas haji di tahun 2025.
Pria asal Tegal itu mengungkapkan, banyak hal baru yang menjadi tantangan petugas haji.
Satu di antara kebijakan yang baru adalah adanya delapan syarikah atau lembaga swasta yang terlibat menjadi penyelenggara haji.
Baca juga: Kisah Hadi Taryono, Pedagang Pisau Keliling di Wonosobo Yang Menabung 30 Tahun untuk Ibadah Haji
"Alhamdulillah dalam satu komando PPIH Arab Saudi teman-teman petugas antusias melayani jamaah haji dan bersinergi dalam menghadapi tantangan baru," kata Imam kepada tribunjateng.com, Rabu (14/5/2025).
Imam mengatakan, petugas haji di lapangan selalu melakukan konsolidasi dan mitigasi atas berbagai persoalan yang muncul.
Menurutnya, petugas haji terbagi menjadi dua daerah kerja, yaitu Madinah dan Mekkah.
Dalam satu daerah kerja terdapat beberapa sektor dan layanan, meliputi akomodasi, transportasi, konsumsi, dan layanan lansia.
Dia sendiri bertugas sebagai PPIH di bagian akomodasi.
"Insya Allah di lapangan kami terus melakukan konsolidasi dan mitigasi atas berbagai persoalan yang muncul," ungkapnya.
Tim Pengawas Haji Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengatakan, ada beberapa kebijakan baru pemerintah Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.
Dia berharap, semua petugas haji tetap siap siaga dalan menghadapi dinamika baru pelayanan jamaah haji.
"Berbagai keluhan dari jamaah haji harus segera disikapi dan terdokumentasi. Sehingga akan ketemu titik solusi taktisnya dan menjadi bahan perbaikan kedepannya," pesannya. (fba)
Baca juga: DPP PAN Belum Beri Sanksi NF Anggota DPRD Kota Tegal yang Terlibat Haji Ilegal