Adapun ia menyebutkan, event ini diikuti sebanyak 24 developer rumah subsidi dan komersial.
"Kondisi ini memang ekonomi lagi lesu. Namun ini jadi tantangan kami tetap bergerak, sehingga kebutuhan rumah sendiri tetap kami genjot untuk bisa terserap."
"Expo tahun tahun kemarin sebesar Rp 45 miliar, harapan tahun ini dua kali lipatnya karena kuota subsidi tahun ini naik 100 persen. Harapan kami, Jateng bisa menyerap itu dan bisa menyelesaikan kuota di tahun ini," ungkap Ketua DPW Asosiasi Perumahan Sederhana Nasional (Apernas) Jateng tersebut.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyebutkan, Jawa Tengah masih memiliki PR untuk menyelesaikan hampir 1 juta rumah.
Dia menyebut, untuk tahun ini, pihaknya mendorong akselerasi sebanyak 17.000 unit.
"Tahun 2024, miskin ektrem RTLH (rumah tidak layak huni) kita diselesaikan gubernur jawa tengah lama hampir 1,8 juta rumah. hari ini kita masih ada tanggungan hampir 1 juta rumah.
Baca juga: Tinjau Rumah Subsidi di Batang, Menteri Maruarar Sirait Dorong Pengembang Tingkatkan Kualitas
Satu tahun 17.000, besok kita akselerasi dalam hal ini RTLH," sebutnya.
Dia melanjutkan, untuk mendorong kebutuhan rumah terpenuhi, expo perumahan harus gencar dilakukan.
"Expo ini menemukan konsumen dan produsen. Kami ingin expo beberapa kali sehingha secara tidak langsung, pemerataan rumah terpenuhi,"imbuhnya. (idy)