TRIBUNJATENG.COM, PATI - Puluhan petani dari Desa Pundenrejo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, mendatangi kompleks Kantor Bupati Pati pada Selasa (27/5/2025) untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Kehadiran mereka di luar pagar kantor bupati bertepatan dengan agenda kunjungan Gubernur Jateng yang tengah mengikuti acara silaturahmi bersama tokoh agama dan masyarakat di Pendopo Kabupaten Pati.
Para petani membawa serta sejumlah spanduk yang berisi keluhan dan tuntutan, yang mereka bentangkan di sepanjang pagar kantor pemerintahan tersebut.
Isi dari spanduk tersebut ditujukan langsung kepada Gubernur Luthfi, dengan harapan aspirasi mereka mendapat perhatian dari pemerintah provinsi.
"Pak Gubernur! Di Pati masih ada premanisme terutama di Desa Pundenrejo yang melakukan perusakan rumah"
Begitu bunyi tulisan dalam spanduk tersebut.
Warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (Germapun) tersebut hendak meminta bantuan Gubernur Jateng agar membantu mereka dalam penyelesaian kasus sengketa tanah yang memosisikan mereka berhadapan dengan Pabrik Gula Pakis Baru (PT Laju Perdana Indah/LPI).
"Kami sekitar 60-an orang. Kami warga, petani Pundenrejo, ingin ketemu Pak Gubernur.
Karena kami dengar hari ini ada dialog bersama rakyat.
Tapi Germapun mau ikut atau ketemu tidak diperbolehkan aparat karena katanya kami tidak punya undangan," ujar perwakilan warga, Sarmin.
Dia meyakini, sebagai rakyat, pihaknya punya hak untuk bertemu Ahmad Luthfi.
Sebab, bagi mereka, saat ini Ahmad Luthfi adalah bapak dari semua warga Jateng.
"Kami ingin menyampaikan aspirasi kami, supaya permasalahan kami segera diselesaikan seadil-adilnya.
Kami ingin Pak Gubernur ikut berjuang mengembalikan tanah Pundenrejo, tanah yang kami perjuangkan.
Yang mengerikan, malah terjadi penindasan, orang-orang tidak bertanggung jawab merusak rumah-rumah kami," jelas Sarmin.