TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Berikut hasil survei Indikator Politik Indonesia mengenai evaluasi publik terkait kinerja para gubernur di enam provinsi di Pulau Jawa dalam 100 hari kerja.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan wakilnya, Taj Yasin Maimoen menempati urutan keempat.
Nilai keduanya juga tak terpaut jauh. Dimana 62,5 persen warga Jateng menyatakan kepuasan tehadap kierja Ahmad Luthfi/
Sedangkan untuk Yasin Maimoen, 61,4 persen warga Jateng puas atas kinerjanya dalam seratus hari kerja.
Baca juga: Lansia Pedagang Baksi Aci Kena Tipu Orang yang Mengaku Tim Dedi Mulyadi, Uang Buat Cicilan Ludes
Survei yang dilakukan pada 12–19 Mei 2025 ini melibatkan 3.100 responden dari enam provinsi di Pulau Jawa, meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, dan Banten.
Metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka digunakan dengan margin of error survei berkisar 4,1 hingga 5 persen.
Survei ini mengungkap perbedaan tingkat kepuasan dan awareness masyarakat terhadap program-program gubernur, mulai dari Dedi Mulyadi di Jawa Barat hingga Pramono Anung di Jakarta.
Dedi Mulyadi urutan puncak
Survei Indikator mencatat, dari enam gubernur di Pulau Jawa, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi dengan 94,7 persen.
“Kepuasan terhadap Dedi Mulyadi mencapai 94,7 persen, tertinggi di antara gubernur lainnya,” kata Pendiri sekaligus Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei di kantornya di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
Menurutnya, salah satu faktor utama kesuksesan Dedi adalah kemampuannya turun langsung ke masyarakat serta aktif menggunakan media sosial.
“Followers beliau di Facebook mencapai 12 juta, di YouTube lebih dari 7 juta, dan di Instagram 3,5 juta, sehingga program-programnya mudah tersosialisasi ke masyarakat,” kata Burhanuddin.
Meski demikian, Burhanuddin mengingatkan adanya gap besar antara tingkat kepuasan gubernur dengan wakil gubernur.
Menurut survei, kepuasan publik terhadap Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan "hanya" 61,3 persen.
“Ada gap hingga 30 persen dengan wakil gubernurnya. Ini bisa jadi karena birokrasi belum seirama dengan langkah KDM,” tuturnya.
Kebijakan populer
Menurut survei pula, sejumlah kebijakan Dedi Mulyadi diketahui dan didukung mayoritas warga Jawa Barat.