Kecelakaan di Salatiga

Kisah Pemotor Takut Lewat JLS Salatiga Seusai 3 Kecelakaan Kendaraan Besar Terjadi Berturut-turut

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KECELAKAAN KARAMBOL - Suasana lokasi kejadian seusai kecelakaan karambol di JLS Salatiga, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Sabtu (31/5/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Truk tangki Fuso menabrak satu truk dan empat motor.

Sebuah truk dari arah Kopeng mengalami rem blong dan menabrak sepeda motor yang sedang parkir.

Polisi Akui Simpang Salib Putih Rawan Kecelakaan

Kasatlantas Polres Salatiga, AKP Darmin mengakui bahwa Simpang Salib Putih terbilang titik rawan kecelakaan, khususnya dari arah Kopeng yang memiliki turunan panjang lebih dari satu kilometer.

“Selama saya menjabat, sudah ada tiga kejadian besar, dua bus dan satu truk rem blong. 

Jalur ini memang berpotensi bahaya, terutama untuk pengemudi yang belum paham medan,” kata Darmin.

Dia menambahkan, rambu peringatan dari arah Tingkir sudah cukup banyak, namun dari arah Kopeng perlu perhatian lebih. 

Untuk itu, Satlantas akan memasang water barrier baru, lampu peringatan, dan papan MMT berisi imbauan.

“Kami tetap mempertahankan rekayasa lalu lintas tanpa lampu merah agar arus tetap mengalir. 

Kendaraan dari Kopeng tidak bisa langsung ke Salatiga, harus putar balik lewat JLS,” tegas dia.

Dishub: Masih Terkendala Lahan untuk Bangun U-Turn

Dari sisi perencanaan infrastruktur, Kepala Dinas Perhubungan Kota Salatiga, Sri Satuti mengatakan bahwa pemerintah sudah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Dishub Provinsi Jateng, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).

“Detail Engineering Design (DED) untuk dua titik putar balik sudah disusun oleh KNKT. 

Tapi implementasinya masih terkendala luas lahan,” jelas Satuti.

Dia menyebut, kendaraan dari arah Kopeng akan langsung diarahkan belok kiri dengan lebih landai.

Tempat putar balik disiapkan lebih besar agar aman bagi kendaraan besar.

“Kami tidak bisa memantau kelayakan teknis semua kendaraan karena sebagian berasal dari luar kota, seperti Jawa Timur. 

Tapi kami akan gencarkan sosialisasi uji KIR dan imbauan untuk sopir agar lebih sadar kondisi kendaraan dan medan,” pungkas dia. (*)

Berita Terkini