"Apa yang dilakukan Dedi adalah visualisasi, bukan visi. Dalam politik, kita seharusnya menilai visi, bukan sekadar tampilan," ungkap Rocky.
Ia juga membandingkan konsep barak militer dengan teori Michel Foucault tentang disciplinary society, yang menurutnya hanya fokus pada pendisiplinan fisik dan tidak mendorong pemikiran kritis.
"Barak militer hanya melatih tubuh, bukan pikiran. Ini cocok di masyarakat dengan tingkat IQ rendah, seperti yang dilaporkan WHO dan World Bank, sekitar 78," tambah Rocky dalam pernyataannya.