TRIBUNJATENG.COM - Video promosi Candi Borobudur yang ditengarai dibuat dengan perangkat kecerdasan artifisial (AI) menjadi viral.
Saat ini video yang menyebut kata umrah ke Candi Borobudur tersebut sedang diusut oleh penyidik Polresta Magelang.
Hal ini berawal menindaklanjuti laporan Dewan Pimpinan Pusat Front Jihad Islam (DPP FJI) yang bermarkas di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Video AI itu telah tersebar di platform media sosial, seperti Instagram dan X.
Penjabat Sementara Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Magelang AKP La Ode Arwansyah mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari pelapor, PT Taman Wisata Borobudur, serta Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang.
"Rencana minggu ini koordinasi (dengan) ahli, baik ITE (Informasi dan Teknologi Elektronik) maupun bahasa," ungkapnya kepada Kompas.com melalui aplikasi perpesanan, Selasa (10/6/2025).
Panglima DPP FJI Abdurrahman Abu Dzaki menyampaikan, organisasinya melapor pada Rabu (4/6/2025) setelah meminta keterangan dari Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang.
Dia bilang, Mulyanto—kepala dinas tersebut—menyatakan bahwa tidak mengetahui pembuat dugaan video AI yang menyinggung umrah ke Candi Borobudur.
"Video itu sangat menyinggung hati umat Muslim," klaimnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/6/2025).
Abdurrahman menyebutkan, FJI mengadu ke kepolisian guna mengungkap tujuan video dibuat pelakunya.
Dosen Hukum Pidana Universitas Tidar Magelang Triantono mewanti-wanti polisi untuk berhati-hati dalam merespons laporan yang berkaitan dengan penistaan agama, terutama mengenai motif pembuatan video.
"Pasal penistaan agama memang debatable. Itu harus dilihat secara hati-hati, kreatornya siapa, tujuannya apa," paparnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/6/2025). ( Kompas.com )