"Tahun 2024, otoritas Arab Saudi sudah ketat, tahun ini lebih ketat lagi. Jadi jangan main janji bisa memberangkatkan haji karena hampir mustahil bisa menembus Armuzna kalau tak lewat jalur resmi," paparnya.
Abdul Wachid juga berpesan agar calon jemaah haji lebih bersabar menunggu daftar tunggu.
"Kalau tahun ini kuotanya hanya 1,8 juta jemaah, khusus Indonesia 221 ribu jemaah. Nanti kalau kuotanya bertambah hingga 5 juta, jumlah jemaah haji bisa meningkat 2 kali lipat, bahkan mungkin mencapai 500 ribu jemaah. Jadi mohon bersabar," ungkapnya.
Sebab dalam lima tahun mendatang, jumlah jemaah haji dari seluruh dunia yang beribadah di Tanah Suci bisa mencapai 5 juta jemaah.
"Sembari itu kita juga akan melakukan revisi UU Haji, salah satunya untuk merespon kebijakan Arab Saudi. Kalau kita mendukung kebijakan itu agar pelaksanaan haji lebih tertib, aman dan nyaman sesuai keinginan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," tutupnya.
Sementara itu, kisah pilu dialami seorang calon jemaah haji.
Sirna sudah niat Heri Risdyanto Warimin melangsungkan ibadah haji tahun ini.
Jemaah haji reguler asal Bandung, Jawa Barat itu harus kembali ke tanah suci meskipun ia sudah sampai Jeddah.
Bahkan ia pulang ke Indonesia masih mengenakan baju ihram.
Kisah Heri ini viral setelah diunggah oleh sejumlah akun media sosial, di antaranya akun Tiktok @abdullahalisra pada Rabu (4/6/2025).
"Tragis! Heri Risdyanto bin Warimin, calon jamaah haji asal Bandung, gagal berangkat ke Tanah Suci setelah visa hajinya dibatalkan secara sepihak. Ia terpaksa pulang ke Indonesia hanya mengenakan kain ihram,"ucap pemilik akun Tiktok @abdullahalisra.
Dilansir dari sejumlah sumber media, Heri merupakan calon jemaah haji kloter 27.
Ia berangkat dari bandara Kertajari (KJT) pada 30 Mei 2025 menggunakan pesawat Saudia Airlines.
Tak sendiri, Heri bertolak ke Jeddah bersama istri dan kedua orangtuanya.
Heri juga sudah berganti baju ikram saat Miqat di atas pesawat.