Poltek Harber Tegal

Mendorong Petani Kopi Naik Kelas, Poltek Harber Tegal Gagas Program Pemberdayaan di Cikendung

Penulis: Laili Shofiyah
Editor: M Zainal Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGABDIAN MASYARAKAT - Program Studi D-3 Akuntansi Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) menggelar program pengabdian masyarakat strategis untuk memberdayakan petani kopi di Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, pada Rabu (11/6/2025). Inisiatif ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha tani dan pengelolaan keuangan para petani di kawasan sentra produksi kopi terbesar di Pemalang. (Dok Poltek Harber Tegal)

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Program Studi D-3 Akuntansi Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) menggelar program pengabdian masyarakat strategis untuk memberdayakan petani kopi di Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, pada Rabu (11/6/2025).

Inisiatif ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha tani dan pengelolaan keuangan para petani di kawasan sentra produksi kopi terbesar di Pemalang.

Desa Cikendung yang terletak di lereng pegunungan ini memiliki keunggulan geografis dengan luas tanam kopi mencapai 281,44 hektar.

PENGABDIAN MASYARAKAT - Program Studi D-3 Akuntansi Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) menggelar program pengabdian masyarakat strategis untuk memberdayakan petani kopi di Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, pada Rabu (11/6/2025). Inisiatif ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan manajemen usaha tani dan pengelolaan keuangan para petani di kawasan sentra produksi kopi terbesar di Pemalang. (Dok Poltek Harber Tegal) (Istimewa)

Desa ini menyumbang 50 persen dari total produksi kopi Kabupaten Pemalang dengan hasil mencapai 207,85 ton dari total produksi kabupaten sebesar 295,87 ton.

Namun di balik potensi yang menggiurkan ini, para petani masih bergelut dengan tantangan pengelolaan usaha yang belum optimal.

Dr Hesti Widianti, ketua tim menuturkan bahwa petani kopi di Desa Cikendung memiliki potensi luar biasa dengan kualitas biji kopi yang sangat baik.

Baca juga: Poltek Harber Selenggarakan Kurban, Wujud Kepedulian dan Nilai Keteladanan

Namun sayangnya, mereka masih bergantung pada metode tradisional yang kurang efisien.

Kondisi ini berdampak pada hasil produksi yang fluktuatif dan kualitas yang belum konsisten untuk memenuhi standar pasar specialty.

“Program komprehensif ini dirancang dalam tiga tahap strategis yang saling terintegrasi."

"Tahap persiapan dimulai dengan kunjungan mendalam ke desa, penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) intensif bersama kelompok petani, serta penyusunan rencana program dan anggaran yang terukur,” tambah Hesti.

Memasuki tahap pelaksanaan, yaitu pelatihan manajemen usaha tani yang diisi oleh Bahri Kamal, dengan materi strategi bisnis berkelanjutan.

Sementara untuk edukasi pengelolaan keuangan, tim ahli yang terdiri dari Ida Farida, Hikmatul Maulidah, dan Arifia Yasmin memberikan pelatihan komprehensif tentang pencatatan keuangan sederhana, manajemen arus kas, serta perencanaan investasi jangka panjang.

Program ini juga melibatkan mahasiswa sebagai pendamping praktik lapangan.

Baca juga: Poltek Harber dan Nasyiatul Aisyiyah Brebes Teken Kerja Sama Strategis

Bahri Kamal menuturkan, konteks global menunjukkan Indonesia menempati posisi ketiga sebagai penghasil kopi terbesar dunia setelah Brasil dan Vietnam.

Sektor kopi nasional tidak hanya berkontribusi signifikan pada pendapatan negara melalui ekspor, tetapi juga menjadi tulang punggung ekonomi bagi jutaan petani dan masyarakat pedesaan.

Halaman
12

Berita Terkini