Hanya saja, Anam maju sebagai salah satu perwakilan atlet Kudus kategori speed climbing.
Kesempatan bertanding di Popda tingkat provinsi didapat Anam setelah berhasil menjadi runner up pada kompetisi sama di tingkat Kabupaten Kudus.
Meski demikian tidak menyusutkan semangat juang pelajar asal Temulus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus tersebut untuk mendapatkan hasil terbaik dari Semarang. Minimal naik podium, dan maksimalnya bisa juara di kategori speed climbing.
"Sebelumnya baru sebatas juara di level kompetisi tingkat kabupaten. Targetnya di Popda Jateng bisa juara, lawan terberat biasanya dari Banyumas. Yang penting usaha dulu maksimal, latihan sudah optimal," tuturnya.
Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) SMK Assa'idiyah Kudus, Andre Febriansyah Putra Nugraha menyampaikan, tercatat sudah dua kali sekolahnya mengirimkan atlet panjat tebing ke Popda Jateng.
Pertama terjadi pada Popda 2024, ketika Ahmad Shabilul Ridho memiliki peluang besar juara di level kompetisi tingkat provinsi. Namun pada akhirnya gagal lantaran terjadi insiden kecil yang menghambat pergerakan atletnya.
Kata dia, SMK Assa'idiyah Kudus mengirimkan 10 atlet panjat tebing pada Popda Kudus tahun ini.
Dua di antaranya berhasil lolos, sekaligus membuka peluang juara di level kompetisi yang lebih tinggi.
"Sekolah mendukung penuh kepada pelajar yang berhasil menorehkan prestasi, termasuk di kompetisi Popda. Selain dapat piagam dan sertifikat, sekolah juga berikan reward berupa uang pembinaan ketika berhasil mendapatkan juara," tuturnya.
Selain mengikuti Popda Jateng, sejumlah atlet dari pelajar SMK Assa'idiyah Kudus juga mulai persiapan untuk mengikuti Pra Porprov pada Oktober tahun ini.
Dia berharap SMK Assa'idiyah Kudus nantinya bisa melahirkan atlet-atlet panjat tebing profesional yang bisa mengharumkan nama Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga Indonesia pada setiap kompetisi tingkat nasional hingga internasional. (Sam)
Baca juga: Jateng Gelar Popda SMA 2025: Ribuan Atlet Berlaga di 21 Cabang Olahraga, Catat Lokasinya