TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Seorang anak laki-laki asal Desa Bukur, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kini dirawat intensif di ruang ICU setelah diduga mengalami gigitan ular dan penanganan medis yang dinilai kurang optimal.
Kisah ini menjadi sorotan publik setelah diunggah oleh akun Instagram @pekalonganinfo dan viral di media sosial.
Dalam unggahan yang diposting satu hari lalu, disebutkan bahwa insiden tersebut terjadi pada Senin dini hari, 16 Juni 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.
Setelah digigit ular, orang tua korban langsung membawanya ke mantri terdekat untuk mendapatkan pertolongan awal.
Tak lama kemudian, korban dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Pekalongan dan tiba di sana sekitar pukul 05.00 WIB.
Namun menurut keterangan pihak keluarga, selama berada di rumah sakit, korban hanya diberikan suntikan, dilakukan pengambilan darah, serta dipasangkan oksigen untuk beberapa saat.
Tidak ada tindakan lebih lanjut seperti infus atau observasi lanjutan.
Saat keluarga menanyakan kondisi korban, pihak medis menyatakan bahwa luka gigitan tidak menunjukkan gejala pembengkakan, sehingga disimpulkan bahwa ular tersebut tidak berbisa.
Atas dasar itu, dokter menyarankan agar pasien dipulangkan.
Keluarga menolak dan meminta rawat inap karena korban terlihat lemas, napas berat, serta kesulitan membuka mata.
Namun permintaan itu tidak dikabulkan, dan pasien dipulangkan sekitar pukul 07.30 WIB.
Dalam perjalanan pulang selama ±30 menit menuju Desa Bukur, korban hanya terdiam dan tak lagi merespons.
Setiba di rumah, korban mengalami kejang-kejang, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit lain di wilayah Pekalongan.
Di rumah sakit kedua, penanganan medis langsung diberikan.
Dokter menyatakan racun telah menyebar ke sistem saraf dan menyayangkan lambatnya penanganan sebelumnya.