"Uang hasil narik becak sebagian saya kasihkan istri."
"Sebagian buat pegangan sendiri."
"Dengan QRIS ini bisa buat nabung," ucapnya.
Eko menjelaskan, sebagai tukang becak merupakan pekerjaan sampingan.
Sehari-hari, dia bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik konveksi.
Menarik becak dia lakukan setiap akhir pekan di lokasi wisata dan telah dijalani selama dua tahun.
"Saya sudah dua tahun becak wisata di Beteng (BTC)," ujarnya.
Dalam satu hari, Eko Muryanto bisa mengangkut beberapa wisatawan yang ingin berkeliling Kota Surakarta.
Dia mulai bekerja mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00.
"Harganya sudah paketan."
"Kalau ke Pasar Klewer Rp15.000 sekali angkut."
"Sehari bisa narik lima-enam orang," imbuh dia.
Meskipun pendapatannya tidak menentu, Eko Muryanto bersyukur karena hasil dari menarik becak bisa membantu perekonomian keluarganya di rumah.
"Istri kerjanya menjahit," kata bapak satu anak ini.
Baca juga: Sugeng Riyanto Adukan Ayam Goreng Widuran, Kasatreskrim Polresta Solo: Belum Masuk Ranah Pidana
Baca juga: Peringkat 20 Besar Kota dan Kabupaten Paling Maju di Jawa Tengah Versi IDSD 2024, Solo Teratas
Tahap Pertama 100 Tukang Becak