Puncaknya, pendapatan dari program pemutihan di bulan Juni naik 13 persen mencapai Rp 10 Miliar.
"Ini data per tanggal 29 Juni. Hari ini masih terus berlanjut prosesnya sampai nanti selesai," papar Adhi.
Namun, pendapatan dari program pemutihan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) justru lebih sedikit dibanding PKB.
Di Bulan April, total pemasukan program pemutihan di Samsat Kendal mencapai Rp 1,2 M.
Kemudian naik cukup banyak mencapai Rp 6,9 Miliar pada bulan Mei.
Baca juga: Tujuh Tahun Tak Bayar Pajak, Sulistyo Lega Bisa Aktifkan Kendaraan Lewat Program Pemutihan
Menjelang penutupan program, pendapatan program ini justru menurun 16 persen menjadi Rp 5,7 M.
Adhi menilai, faktor penurunan dipengaruhi kurangnya minat daya beli masyarakat.
"Untuk yang BBNKB ini memang masih di bawah PKB. Faktor ketertarikan daya beli dari masyarakat itu juga berpengaruh," tandasnya. (ags)