UKSW SALATIGA

Perkuat Jejaring Internasional, UKSW Lepas 4 Mahasiswa ke KEIO SFC Summer Immersion Program 2025

Penulis: Laili Shofiyah
Editor: M Zainal Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELEPASAN MAHASISWA: Empat mahasiswa UKSW yang akan mengikuti KEIO Shonan Fujisawa Campus (SFC) Summer Immersion Program 2025, Kamis (26062025). Pelepasan keempat mahasiswa sebagai komitmen UKSW dalam mengembangkan jejaring internasional. (Dok UKSW)

Sementara itu, Dr. Dian Toar Y. Getroidester Sumakul menggarisbawahi bahwa partisipasi UKSW dalam program ini merupakan realisasi dari arah strategis kampus dalam menguatkan kolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi bereputasi dunia.

“Keikutsertaan UKSW dalam KEIO Summer Immersion Program merupakan sebuah pencapaian penting dalam sejarah kerja sama internasional universitas."

"UKSW menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di Indonesia yang memperoleh kepercayaan untuk mengirim delegasi terbanyak,” ungkapnya.

Baca juga: FISKOM UKSW Perkuat Sinergi Ilmiah dalam Upaya Pencegahan Stunting di Kota Salatiga

Mimpi dan Misi

Salah satu peserta, Salvano Matthew Christjan, mahasiswa Fakultas Hukum, mengungkapkan kebanggaannya mendapat kesempatan untuk mengembangkan kapasitas akademik sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.

“Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari program ini. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan, sekaligus tanggung jawab untuk membawa nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam interaksi global,” ujar mahasiswa asal Solo tersebut.

Tokon Uropmabin, mahasiswa asal Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, yang kini menempuh studi di Fakultas Ilmu Kesehatan, menyampaikan bahwa pengalaman ini akan dimanfaatkannya untuk mendalami praktik pembelajaran lintas budaya, terutama dalam konteks penguasaan bahasa asing.

“Saya tertarik untuk meneliti strategi independent learning mahasiswa KEIO dalam mempelajari Bahasa Indonesia."

"Riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pedagogi bahasa asing, terutama bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua,” tuturnya.

Pelepasan ini bukan sekadar seremoni, melainkan representasi nyata dari visi UKSW untuk menjadi world class university.

Selain itu, keikutsertaan UKSW dalam program ini turut mengukuhkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan, SDGs ke-16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, serta SDGs ke-10 mengurangi ketimpangan. 

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 31 Prodi Unggul dan A.

Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.

Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (Laili S/***)

Berita Terkini