Berita Solo

FAKTA Devita Sari Mahasiswi UNS Tewas di Sungai Bengawan Solo: Menolak Dikasihani Meski Ada Masalah

Penulis: Dse
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAHASISWI UNS - Sosok Devita Sari Anugraheni, yang ditemukan tewas di aliran Sungai Bengawan Solo, Rabu (2/7/2025). Mahasiswi UNS ini adalah perempuan yang terjun dari Jembatan Jurug pada sehari sebelumnya.

Korban kemudian evakuasi dan dibawa ke RSUD dr Moewardi Surakarta.

"Dari rumah sakit, akan dibawa ke rumah duka di Kabupaten Temanggung," katanya.

Sementara itu, Juru Bicara UNS, Agus Riwanto menyampaikan duka atas meninggalnya Devita Sari.

Dia mengatakan, pihak UNS akan membawa jenazah ke rumah duka.

"Setelah ditemukan kami akan membawa jenazah ke rumah duka di Temanggung."

"Mudah-mudahan lancar," kata Agus Riwanto.

EVAKUASI JASAD - Tim SAR Gabungan mengevakuasi jasad Devita Sari Anugraheni (22) di Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Rabu (2/7/2025). Jasad Devita dibawa ke RSUD dr Moewardi Surakarta untuk pemeriksaan lanjutan sebelum ke rumah duka, Kabupaten Temanggung. (SAR KOTA SURAKARTA)

Sebelumnya, pihak UNS membenarkan bahwa Devita Sari merupakan mahasiswi dari Prodi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi, semester 8 angkatan 2021. 

UNS juga telah melakukan klarifikasi kepada pihak terkait informasi bahwa Devita Sari menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS sejak Januari 2025. 

Termasuk sudah direkomendasikan untuk ke psikiater dan mendapatkan pendampingan hingga sebelum peristiwa yang terjadi pada Selasa (1/7/2025) itu.

Terkait adanya temuan surat yang diduga ditulis tangan oleh Devita Sari, Agus Riwanto menjelaskan bahwa pada pokok surat tersebut menceritakan mengenai masalah yang dialami korban. 

Seperti dengan menyebutkan nama Dr Sumardiyono yang merupakan dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing pertama skripsi, dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Sekolah Vokasi UNS.

Dr Sumardiyono selaku dosen pembimbing juga mendapatkan informasi kembali hasil pengakuan dari mahasiswi bersangkutan.

Bahwa, ada keinginan untuk melakukan percobaan mengakhiri hidupnya saat meminta tandatangan pengesahan seusai ujian skripsi. 

Dari situ Sumardiyono mencoba menguatkan Devita Sari bahwa apa yang sudah dicapai hingga saat ini adalah sebuah prestasi membanggakan. 

Devita Sari lantas berjanji berusaha membahagiakan keluarga, pembimbing, dan institusi UNS dengan melanjutkan hidup dan menghindari keinginan negatif tersebut.

Baca juga: Sosok Dr Sumardiyono Tertulis di Buku Devita Sari Mahasiswi UNS, Terkait Alasan Terjun ke Sungai?

Halaman
1234

Berita Terkini