Berita Solo

FAKTA Devita Sari Mahasiswi UNS Tewas di Sungai Bengawan Solo: Menolak Dikasihani Meski Ada Masalah

Penulis: Dse
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAHASISWI UNS - Sosok Devita Sari Anugraheni, yang ditemukan tewas di aliran Sungai Bengawan Solo, Rabu (2/7/2025). Mahasiswi UNS ini adalah perempuan yang terjun dari Jembatan Jurug pada sehari sebelumnya.

Bahkan Devita Sari merupakan penerima beasiswa KIP K (Kartu Indonesia Pintar Kuliah) dan di akhir studi ini mendapatkan IPK 3.8. 

"Ini artinya, kasus yang dialami oleh mahasiswi UNS tersebut tidak terkait dengan proses belajar mengajar di Prodi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS."

"Dugaan kami ini terkait dengan kondisi gangguan kejiwaan dari mahasiswi bersangkutan," kata Agus Riwanto.

Di sisi lain, Devita Sari sempat melakukan sesi konseling melalui WhatsApp sebelum memutuskan untuk terjun ke Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Jurug pada Selasa (1/7/2025).

Disebutkan pihak kampus, mahasiswi tersebut telah rutin melakukan konseling.

Agus menyebut, Devita sudah direkomendasikan untuk ke psikiater dan mendapatkan pendampingan.

“Mahasiswi ini sudah rutin melakukan konseling, bahkan pukul 11.00 sebelum kejadian, dia masih WhatsApp untuk konseling,” ujar Agus Riwanto.

Baca juga: "Aku Pergi Ya" Tulisan Tangan di Buku Catatan Mahasiswi UNS yang Loncat ke Sungai Bengawan Solo

Temuan Tulisan Tangan Devita Sari

Perempuan berkerudung yang terjun ke Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Jurug Kota Surakarta diketahui meninggalkan sebuah catatan kecil di buku dalam tasnya.

Tas tersebut ditemukan petugas yang tergeletak di sepeda motor Honda Beat warna merah-putih bernopil AA 3757 CY.

Diketahui, perempuan itu bernama Devita Sari Anugraheni, mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS).

Dia mahasiswi semester 8 Diploma IV Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi UNS.

Devita Sari merupakan mahasiswi angkatan 2021 atau saat ini berusia 22 tahun.

Mahasiswi ini berasal dari Kabupaten Temanggung.

Di motor itu terdapat tas hitam berisi handphone dan buku catatan kecil.

Pada buku tersebut, terdapat tulisan tangan yang diduga merupakan pesan Devita sebelum memutuskan untuk loncat ke sungai.

Berikut ini isi tulisan tangan Devita dalam buku catatan kecilnya itu.

“Aku pergi ya."

"Jangan salahkan keluarga atau tempat instansi aku kuliah."

"Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri."

"Terkadang, aku bukan diriku."

"Aku capek."

"Maaf untuk Bapak Dr. Sumardiyono, S.Km karena telah menghianati dan berjanji untuk bertahan."

"Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa, aku nggak."

"Aku capek, Bu."

"Maaf aku tak sekuat ibu.”

Baca juga: Dosen UNS Solo Sumardiyono Kaget Lihat Tangan Devita Sari Banyak Sayatan Saat Bimbingan Skripsi

Baca juga: UNS Solo Terima 2.388 Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBP

Kesaksian Driver Ojol 

Haryadi, seorang driver ojek online yang sedang berada di sekitar lokasi mengutarakan, sempat melihat seorang perempuan itu sebelum akhirnya loncat dari Jembatan Jurug. 

"Saya sedang bawa customer dari Palur."

"Di tengah jembatan sekira 5 meter di depan saya, perempuan itu sudah berdiri di tuas jembatan."

"Sepertinya dia mau ancang-ancang melompat," ungkap Haryadi kepada Tribunjateng.com, Senin (1/7/2025). 

Di saat itulah, Haryadi sempat meneriaki perempuan tersebut sebelum loncat dari jembatan. 

Namun sepertinya teriakan itu diabaikan sehingga perempuan tersebut terjun ke sungai.

Setelah menghentikan laju motor, Haryadi lantas mengecek ke bawah jembatan, Sungai Bengawan Solo, namun perempuan itu sudah tidak terlihat.  

"Di sekitar lokasi ada sepeda motor terparkir di tepian jembatan."

"Kemungkinan itu motor yang dikendarai perempuan itu."

"Dia saat itu mengenakan pakaian warna pink, berkerudung, dan masih muda," terangnya.

Sesaat itulah, Jembatan Jurug tersebut ramai didatangi warga dan sempat mengakibatkan kemacetan.

Tak lama pula, relawan BPBD Kota Surakarta dibantu warga setempat melakukan pencarian. (*)

Baca juga: Kisah Setengah Abad Karmilah Jual Serabi Ngampin Ambarawa, Seporsi Cuma Rp7 Ribu

Baca juga: Pemkab Karanganyar Salurkan BLT DBHCHT Tahap II, Rp600 Ribu Kepada 1.871 Karyawan Pabrik Rokok

Baca juga: BREAKING NEWS: Awas Tumpahan Oli di Bawen Semarang, Tak Sedikit Pengendara Motor Terjatuh

Baca juga: KPID Jateng Gandeng Pemkot Tegal, Sama-sama Ingin Sukseskan Program Stratifikasi Lembaga Penyiaran

 

Berita Terkini