Bahkan tak hanya Jepang, negara-negara seperti Filipina, Taiwan, Indonesia dapat terkena dampaknya.
Dalam mimpinya, ia melihat pusat bencana di daerah berbentuk berlian yang menghubungkan Jepang, Taiwan, Indonesia, dan Kepulauan Mariana Utara.
Ia juga melihat dua bentuk seperti naga yang menuju ke daerah-daerah tersebut dan kemudian melihat bentuk serupa pada peta bawah laut di dekat Hawaii di Amerika Serikat (AS).
Dalam buku tersebut, ia disebut-sebut pernah memprediksi gempa dahsyat yang terjadi pada Maret 2011, yang menimbulkan tsunami mematikan dan krisis nuklir di Fukushima.
Tragedi itu merenggut lebih dari 15.000 nyawa dan menjadi salah satu bencana nuklir terburuk dalam sejarah.
Sebelumnya, Pemerintah Jepang kembali mewaspadai potensi bencana besar yang mengintai wilayah selatannya.
Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh Dewan Manajemen Bencana Pusat Jepang, para ahli memperkirakan kemungkinan terjadinya gempa megathrust di Palung Nankai, yang dalam skenario terburuk bisa merenggut hingga 298.000 jiwa.
Prediksi mengejutkan ini diungkap dalam pertemuan para pakar yang digelar pada 31 Maret 2025, dipimpin oleh Profesor Emeritus Nobuo Fukuwa dari Universitas Nagoya.
Menurut informasi yang dihimpun, Palung Nankai merupakan palung bawah laut yang terletak di lepas pantai selatan Jepang dan dikenal sebagai salah satu zona seismik aktif yang berisiko tinggi memicu gempa bumi dahsyat.
Sebelumnya sejarah mencatat bahwa wilayah ini telah beberapa kali menjadi sumber gempa besar dan tsunami mematikan.
Dalam simulasi terbaru, para ahli memperkirakan bahwa sekitar 2,35 juta bangunan akan rusak berat jika gempa tersebut terjadi.
Rincian korban jiwa juga dipaparkan, dengan 73.000 orang diprediksi meninggal akibat bangunan roboh, 9.000 karena kebakaran, dan 215.000 akibat terjangan tsunami.
Semua ini dihitung berdasarkan asumsi tingkat evakuasi penduduk hanya 20 persen.
Namun, jika evakuasi meningkat hingga 70 persen, jumlah korban jiwa dapat ditekan hingga sekitar 94.000 orang.
Di sisi lain, proyeksi bangunan yang hancur total meliputi 1,28 juta akibat guncangan gempa, 188.000 karena tsunami, dan 767.000 akibat kebakaran yang menyebar pascagempa.