Tapi hasilnya tak seperti yang ia inginkan.
"Selimut dua tak basahi semua, tak rakopke (tutupkan), mboten mempan (gak mempan). Malah apinya menyebar," ucapnya, pasrah.
Sementara api mulai merambat, kepanikan tak hanya dirasakan Agung dan istrinya.
Tetangga sekitar ikut cemas, membantu sekuat tenaga sebelum petugas pemadam tiba.
Untungnya, tak ada pakaian pelanggan yang ikut terbakar.
Sebuah kelegaan di tengah kerugian.
"Cuma selimut, punya sendiri," katanya.
Gas yang terbakar sendiri adalah gas ukuran 3 kg.
Api akhirnya bisa ditangani setelah satu unit mobil pemadam dan empat personel Damkar Klaten tiba sekitar pukul 11.25 WIB, tak lama setelah menerima laporan kebakaran pukul 11.15 WIB.
"Kami sampai di sini pukul 11.25 WIB, langsung melakukan penanganan," ujar petugas Damkar Satpol PP-Damkar Klaten, Misdi.
Selain pemadaman, tim juga memeriksa instalasi listrik untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lanjutan.
Pendinginan juga segera dilakukan setelah kobaran berhasil dikendalikan.
Kini, tempat itu masih berdiri.
Meski dindingnya menghitam dan sisa kebakaran masih terlihat, Agung dan istrinya tetap bersyukur.
Sebab tak ada korban jiwa dan tak ada pelanggan yang dirugikan.