TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Suasana di lantai dua Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Blora tak seperti biasanya, Jumat (1/8/2025). 

Bukan karena hiruk-pikuk pengunjung.

Ini karena suara lembut nan syahdu yang mengalun dari sudut gedung itu.

Baca juga: 79 Ribu Warga Blora Terima Bantuan Pangan, DP4 Imbau Warga Tak Menjual Beras Bantuan

Baca juga: Tim Gabungan Sidak Kualitas Beras di Pasar Rakyat Sido Makmur Blora, Begini Hasilnya

Di sanalah Jajang Hendro Safari duduk bersila, mengenakan iket kepala batik dan pakaian serba hitam, dengan kecapi Sunda di pangkuannya. 

Tangannya tampak terampil, memetik senar demi senar, menghasilkan nada-nada yang sungguh enak didengar.

Petikan kecapinya membawakan lagu 'Syiir Tanpo Waton' atau biasa dikenal dengan nama Selawat Gus Dur.

Alunan musik kecapi yang dimainkan itu untuk menyambut para peserta yang hadir, dalam sebuah kegiatan yang digelar di Ruang Perpusda Kabupaten Blora.

Pria yang akrab disapa Kang Ujang Kecapi itu menyampaikan, penampilannya di Perpusda ini menjadi penampilannya pertama kali, setelah 1,5 tahun dia terbaring sakit.

"Ini penampilan perdana, sebelumnya saya sakit diabetes selama 1,5 tahun."

"Alhamdulillah sudah sembuh dan bisa bermain kecapi lagi ini," tuturnya.

Sebelum sakit, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu kerap tampil di berbagai daerah.

Mulai dari Semarang, Yogyakarta, hingga Batam.

Namun saat sakit, Kang Ujang hanya terbaring di rumahnya, di Desa Seso, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. 

Bahkan saat sakit untuk jalan pun dia harus menggunakan bantuan tongkat.

Kang Ujang Kecapi bersyukur, saat ini dirinya sudah sehat, sehingga bisa menghibur masyarakat kembali.