Berita Pati

Heboh Aksi Percobaan Penculikan Siswi SMP di Pati, Polisi Perketat Pengawasan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KLARIFIKASI KABAR PENCULIKAN - Aparat keamanan dari Polri dan TNI saat meminta keterangan dari pihak SMP negeri di Pati terkait kabar adanya aksi percobaan penculikan terhadap salah satu pelajar beberapa waktu lalu. (Dok. Humas Polresta Pati)

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Baru-baru ini, warga Pati digegerkan dengan aksi percobaan penculikan terhadap siswi salah satu SMP negeri.

Kabar ini menjadi heboh setelah pesan WhatsApp dari pihak sekolah viral di berbagai grup media sosial. 

Adapun percobaan penculikan tersebut terjadi pada Selasa (29/7/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Pengasuh Pondok Pesantren di Pati Cabuli Banyak Santri Laki-Laki, Korban Lapor Polisi Setelah Lulus

Kasus tersebut kini dalam penanganan Polsek Pati Kota.

Insiden bermula ketika seorang siswi kelas VII SMP, warga Kecamatan Pati, tengah menunggu angkutan umum langganannya di pinggir Jalan, tepat di depan sekolah. 

Saat itulah, dua orang tak dikenal turun dari mobil dan memaksanya masuk ke dalam kendaraan mereka.

Beruntung, upaya penculikan tersebut berhasil digagalkan satpam sekolah. 

Para pelaku yang terkejut dengan kehadiran penjaga sekolah langsung melarikan diri dari lokasi.

Pihak Polsek Pati Kota telah melakukan kegiatan deteksi dan klarifikasi di lokasi.

Dari hasil klarifikasi, diketahui bahwa insiden tersebut tidak terekam CCTV sekolah karena kamera tidak menjangkau ke titik lokasi percobaan penculikan. 

Pihak sekolah pun kemudian mengirimkan pesan peringatan melalui WhatsApp kepada para guru, wali kelas, dan siswa sebagai langkah antisipatif.

Pesan tersebut berbunyi: "Kemarin hari Selasa 29 Juli 2025 terjadi percobaan penculikan setelah pulang sekolah..." 

Pesan tersebut kemudian menjadi viral di kalangan orang tua dan masyarakat. 

Pihak sekolah memilih tidak memberikan keterangan pada media, mengingat kekhawatiran terhadap dampak citra sekolah dan kekhawatiran memunculkan keresahan lebih luas di masyarakat. 

Orang tua korban pun sejauh ini tidak berkenan diwawancarai atau dimintai keterangan lebih lanjut.

Halaman
12

Berita Terkini