TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Kesehatan menggencarkan program pemeriksaan kesehatan gratis (CKG) anak sekolah dan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS).
Kick Off Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tingkat Kabupaten Kudus dilaksanakan, Senin (4/8/2025) di SDN 1 Cendono Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Namun, pelaksanaan CKG anak sekolah di Kudus sudah dimulai sejak 28 Juli, dan imunisasi anak sekolah dimulai sejak 1 Agustus.
Baca juga: 152.664 Siswa Jadi Sasaran, Wonosobo Launching Cek Kesehatan Gratis Anak Sekolah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi mengatakan, sasaran CKG dan imuniasi anak menyasar 173.349 siswa jenjang pendidikan SD, SMP, SMA serta pondok pesantren. Tarbagi ke dalam 770 sekolah dan 201 pondok pesantren yang tersebar di sembilan kecamatan.
Di dalamnya terdapat sasaran anak sekolah dan santri yang saling beririsan. Yaitu, menyasar anak sekolah, santri yang juga sekolah, serta menyasar santri-santri yang fokus menuntut ilmu agama di pondok pesantren.
Kata dr. Andini, CKG anak sekolah dilakukan guna mendeteksi dini secara awal untuk skrining kondisi kesehatan anak. Bilamana terdeteksi penyakit dilakukan terapi pengobatan, dan bilamana belum terdeteksi, bagaimana bisa menjaga kesehatannya.
Dr Andini menyebut, CKG menyasar semua anak usia sekolah, sedangkan imunisasi menyasar kelas 1 dan kelas 5 sekolah dasar (SD).
Yaitu imunisasi Measles-Rubella (MR) untuk pencegahan penyakit campak bagi anak kelas 1, dan imunisasi Human Papillomavirus (Hpv) untuk pencegahan kanker serviks pada anak kelas 5.
"Ini bagian dari upaya preventif atau pencegahan terhadap kasus campak atau kanker serviks. Sekaligus deteksi dini berkaitan dengan kesehatan anak sekolah," terangnya.
Dr. Andini menjelaskan, dari sasaran 770 sekolah dan 201 pondok pesantren, saat ini sudah tercapai 79 sekolah.
Bagi santri yang juga sekolah formal, CKG dilaksanakan di sekolah tempat belajar. Sedangkan santri yang tidak sekolah formal, CKG dilakukan di pondok pesantren.
Sasaran santri pondok pesantren hanya tertuju bagi santri dengan usia sekolah. Sedangkan santri yang sudah berusia lebih, masuk dalam kategori masyarakat umum yang bisa mengakses program CKG lewat puskesmas.
Dinas Kesehatan mengerahkan tenaga profesional dari puskesmas untuk merampungkan target sasaran yang telah ditentukan. Termasuk menggandeng organisasi profesi kesehatan untuk membantu percepatan pelaksanaan program.
"Targetnya Agustus ini harus selesai, baik CKG maupun BIAS. Pelaksanaannya kami barengkan agar lebih efektif dan efisien. Mulai dari cek kondisi gizi, tensi darah, pemeriksaan indra, aktivitas fisik, TBC, hepatitis dan lainnya jadi sasaran pemeriksaan," jelas dia.
Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris menegaskan, CKG dan imuniasi ini sudah dilakukan Dinas Kesehatan di beberapa sekolah. Dilaksanakan secara bertahap, agar program pemerintah pusat ini bisa rampung sesuai target.